Viral Anak Bos Toko Roti Sesumbar ‘Kebal Hukum’ Berujung Ditangkap di Sukabumi

Share

HYPEVOX – Kejadian yang menghebohkan netizen baru-baru ini terjadi di Jakarta Timur. George Sugama Halim, anak bos toko roti, mengalami momen memalukan ketika dia ditangkap polisi setelah melakukan penganiayaan terhadap karyawatinya. Tindakan ini menuai banyak sorotan, terutama lantaran sebelum kejadian, George sempat sesumbar bahwa dia ‘kebal hukum’.

Aksi kekerasan yang dilakukan George dimulai saat ia meminta seorang karyawati untuk mengantarkan pesanan makanannya. Penolakan dari karyawati yang memang sedang bekerja membuat George marah besar. Dalam keadaan mengamuk, ia melemparkan berbagai barang seperti kursi hingga kursi itu mengenai kepala karyawati hingga mengalami luka serius.

Menurut keterangan korban, “Setelah saya tolak berkali-kali dia marah dan melempar saya pakai patung batu, kursi, meja, mesin bank dilakukan berkali-kali dan semua barang yang dilempar oleh si pelaku semua kena tubuh saya,” ujarnya baru-baru ini.

Penyelidikan yang Mengungkap Kelakuan Buruk

Setelah peristiwa tersebut, korban yang berinisial D merasa tidak ada pilihan lain selain melaporkan George ke polisi. D sudah mengalami penganiayaan ini beberapa kali sebelumnya. Dia mengungkapkan, “Sebelum kejadian ini saya pernah dilempar meja, tapi tidak mengenai saya dan saya dikatain babu dan orang miskin. Dia merendahkan saya dan keluarga saya.”

Dalam penjelasannya, D juga mengungkapkan bahwa sikap arogan George telah menjadikannya merasa tertekan dan terancam. George bahkan berani berujar bahwa dia tidak akan bisa dijebloskan ke penjara, yang semakin membuktikan keyakinan palsunya tentang kekuasaannya yang semu.

Apakah kenyataan akhirnya membuktikan sebaliknya? Ternyata tidak! Saat polisi akhirnya mengambil tindakan, George ditangkap tanpa ada perlawanan. Dia terlihat tenang, bahkan tersenyum, seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Ditangkap Tanpa Perlawanan

Penangkapan George dilakukan pihak kepolisian tanpa perlawanan. Sebelum ditangkap, banyak yang menyaksikan momen ketika George melontarkan pernyataan-pernyataannya yang tidak pantas. Dia tidak menyangka bahwa akibat dari aksinya akan berujung pada penangkapan oleh pihak kepolisian.

“Enggak ada perlawanan,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly saat dikonfirmasi Senin, (16/12/2024).

Polisi mengungkapkan keluarga pelaku juga kooperatif. Pihak keluarga bahkan memberi tahu keberadaan pelaku.

“Penyidik berkomunikasi dengan ibunya dan ibunya memberitahukan bahwa keberadaan mereka di Hotel Anugerah Sukabumi,” ujar Nicolas.

Apa Status Pelaku?

Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengatakan bahwa saat ini penyelidikan masih berlangsung. Hal ini menunjukkan keseriusan pihak kepolisian dalam menangani kasus penganiayaan yang melibatkan tersangka dengan latar belakang yang cukup kontroversial.

Kapolres juga menegaskan bahwa tindakan hukum akan ditegakkan tanpa pandang bulu: “Mengenai statusnya masih dalam proses penyidikan. Bertahap prosesnya,” jelas Nicolas. Hal ini penting agar kebijakan hukum yang ada dapat menciptakan keadilan yang seimbang bagi semua orang.

Reaksi Masyarakat dan Netizen

Masyarakat dan netizen pun ramai memperbincangkan kejadian ini di berbagai platform media sosial. Banyak yang menunjukkan keprihatinan atas tindakan kekerasan yang dilakukan oleh George, sementara yang lainnya menyatakan bahwa tindakan berani korban untuk melapor adalah langkah yang tepat.

Beberapa dari mereka mengajak untuk selalu mendukung korban kekerasan dan menghimbau masyarakat agar tidak takut melawan pelaku yang merasa di atas hukum. Ini adalah langkah penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan seimbang untuk semua.

Kesimpulan: Hukum untuk Semua

Kasus George Sugama Halim membawa kita pada pembelajaran penting tentang keadilan dan tanggung jawab di masyarakat. Tidak ada satu pun yang kebal hukum, dan semua tindakan, baik buruk, pasti ada konsekuensinya.

Semoga kejadian ini bisa menjadi titik tolak bagi masyarakat untuk lebih berani melaporkan tindakan kekerasan, serta menjadi pengingat bagi mereka yang bertindak sewenang-wenang. Mari kita dukung satu sama lain untuk mencapai dunia yang lebih baik!