Vila di Sukabumi Dirusak Warga Usai Jadi Tempat Ibadah

Share
  • 30 Juni 2025

HYPEVOX – Sebuah vila milik Maria Veronica Nina yang terletak di Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi mengalami perusakan oleh ratusan orang. Hal ini terjadi setelah vila tersebut dijadikan lokasi kegiatan ibadah yang memicu ketegangan di masyarakat sekitar.

Meskipun sudah ada beberapa upaya mediasi, kegiatan peribadatan yang dimulai sejak Februari 2025 tetap dilanjutkan, hingga akhirnya memicu aksi protes dan perusakan.

Awal Mula Kegiatan Ibadah

Kegiatan peribadatan di vila milik Maria dimulai pada 17 Februari 2025 oleh Weddy, adik dari pemilik rumah. Sejak saat itu, beberapa ibadah dilaksanakan hingga mengundang perhatian warga sekitar, termasuk pemasangan salib besar pada 30 April.

Pada 7 Juni 2025, tercatat sekitar 130 jemaat hadir dalam kegiatan ibadah di vila tersebut, diikuti dengan kehadiran 35 jemaat pada 27 Juni. Situasi ini mulai menimbulkan ketidakpuasan di kalangan warga yang merasa terganggu.

Protes dan Mediasi Warga

Kepala Desa Tangkil, Ijang Sihabudin, mengungkapkan bahwa warga mulai protes sejak pemasangan salib. Ia menyatakan, ‘Mereka juga sudah melaporkan ke RT, MUI desa, dan pemerintah desa.’

Banyak warga yang menganggap vila tersebut sebagai bekas pabrik pengolahan jagung, dan mempertanyakan legalitas kegiatan ibadah yang berlangsung di sana. Upaya mediasi yang dilakukan sepertinya tidak berhasil untuk mencapai solusi yang memuaskan semua pihak.

Reaksi Masyarakat dan Pemerintah

Ketua RT 004/001 Kampung Tangkil, Hendra, menilai bahwa kegiatan keagamaan di vila tersebut berlangsung tanpa informasi resmi. Dia mengungkapkan, ‘Saya pertama kali tahu ada salib terpasang itu tanggal 30 April dari video yang viral di lingkungan.’

Pada 7 Juni, ibadah dilaksanakan tanpa sepengetahuan banyak warga, yang mengakibatkan laporan keluhan terkait penggunaan pengeras suara yang mengganggu ketenangan warga. Pemerintah Desa Tangkil kini melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mencari solusi agar konflik tidak berlanjut.