HYPEVOX – Sebuah kecelakaan tragis menggemparkan Ahmedabad ketika pesawat Air India jatuh menimpa sebuah gedung perguruan tinggi kedokteran, menewaskan setidaknya 270 orang, termasuk mahasiswa dan staf medis.
Kejadian ini menimbulkan kepanikan yang luar biasa, sementara dokter dan mahasiswa yang selamat berjuang untuk menyelamatkan rekan-rekannya yang terluka, menciptakan momen heroik dalam kegelapan.
Kesaksian dari Saksi Mata
Dokter Navin Chaudhary, yang berada di lokasi kejadian, mengingat ledakan keras yang mengguncang ruang makan tempatnya berkumpul. “Terjadi kebakaran dan banyak yang terluka,” ungkapnya.
Meskipun mengalami ketakutan, Chaudhary merasa beruntung selamat, ia segera menuju unit perawatan intensif untuk merawat korban luka bakar. “Saya merasa bahwa sebagai seorang dokter, saya dapat menyelamatkan nyawa seseorang,” katanya.
Kondisi di sekitar sangat mencekam dengan kobaran api dan panik yang melanda; hanya satu penumpang dari 242 yang berhasil selamat dari tragedi dahsyat ini.
Kondisi dan Upaya Pertolongan
Di tengah situasi berbahaya, mahasiswa kedokteran Akshay Zala bergegas menyelamatkan diri sambil berlari melalui asap dan debu. “Saya hampir tidak bisa melihat apapun karena gumpalan asap dan debu tebal menyelimuti semuanya,” terangnya.
Zala tidak hanya fokus pada keselamatan dirinya, tetapi ia juga membantu merawat korban luka di pusat trauma perguruan tinggi kedokteran. Ia bahkan membalut luka yang dialaminya sendiri sambil memberikan pertolongan pertama kepada yang lain.
Dokter-dokter yang selamat tidak ragu untuk kembali ke reruntuhan, tertanam perasaan tanggung jawab untuk menyelamatkan teman-teman mereka. “Perasaan tanggung jawab itu mendorong mereka untuk menyelamatkan teman-teman mereka, meskipun situasi sangat berbahaya,” jelas Dekan perguruan tinggi, Minakshi Parikh.
Proses Identifikasi Korban
Pasca kecelakaan, lokasi dipenuhi dengan alat berat yang berupaya membersihkan puing-puing dan mencari bukti penyebab kecelakaan. Pada Senin (16/6), 47 jenazah telah diserahkan kepada keluarga, sementara 92 lainnya diidentifikasi melalui pencocokan DNA.
Dekan Parikh menekankan dedikasi para dokter yang terlibat dalam upaya penyelamatan. “Hal pertama yang dilakukan para dokter yang berhasil menyelamatkan diri adalah kembali ke dalam dan menyelamatkan rekan-rekan mereka yang terjebak,” kata Parikh.
Tragedi ini menampilkan kedalaman rasa kemanusiaan yang ditunjukkan oleh para medis di tengah bencana besar, menggarisbawahi kekuatan manusia dalam menghadapi krisis.