Tragedi Kecelakaan Pesawat Air India: Mahasiswi Selamat Karena Tertunda 10 Menit

Share
  • 14 Juni 2025

HYPEVOX – Bhoomi Chauhan, seorang mahasiswi asal India, terhindar dari tragedi setelah terlambat 10 menit untuk naik pesawat Air India menuju London Gatwick. Pesawat yang seharusnya ditumpanginya, Air India 171, mengalami kecelakaan fatal di Ahmedabad, menewaskan 241 orang di dalamnya.

Kecelakaan tersebut terjadi pada Kamis, 12 Juni 2025, ketika Bhoomi terjebak kemacetan dalam perjalanannya menuju bandara. Kejadian ini menyoroti betapa tipisnya garis antara kehidupan dan kematian, saat banyak di antara penumpang kehilangan nyawa dalam sekejap.

Kecelakaan Maut di Ahmedabad

Pada siang hari, 12 Juni 2025, pesawat Air India 171 lepas landas dari Bandara Ahmedabad. Namun, sekitar 30 detik setelah mengudara, pesawat tersebut kehilangan ketinggian dan jatuh di kawasan permukiman, mengakibatkan 241 penumpang dan 12 anggota awak kehilangan nyawa.

Tak hanya penumpang dari pesawat yang mengalami tragedi ini; 24 warga di darat juga menjadi korban karena insiden tersebut. Tim darurat tengah bekerja keras membersihkan puing-puing pesawat dan mengumpulkan informasi lebih lanjut mengenai penyebab dari kecelakaan tragis ini.

Kisah Bhoomi Chauhan

Bhoomi Chauhan, seorang mahasiswa administrasi bisnis berusia 28 tahun yang tinggal di Bristol, seharusnya kembali ke Inggris dari liburannya di India. Tertunda akibat kemacetan, ia tiba di bandara 10 menit setelah boarding dimulai.

Meskipun sudah melakukan check-in dan memiliki boarding pass untuk kursi ekonomi 36G, Bhoomi tertolak masuk ke pesawat. “Saya sangat kecewa,” ungkapnya, mewakili rasa frustrasinya setelah ditolak masuk dan meninggalkan bandara.

Usai insiden tersebut, Bhoomi berhenti di kedai teh untuk membahas kemungkinan pengembalian dana tiket dengan agen perjalanan. Namun, kabar buruk datang ketika ia mengetahui bahwa pesawat yang seharusnya ditumpanginya telah jatuh.

Dampak Tragedi

Kecelakaan pesawat Air India ini tidak hanya menewaskan ratusan orang, tetapi juga mengguncang berbagai komunitas dari seluruh dunia. Penumpang pesawat berasal dari berbagai kewarganegaraan, termasuk India, Inggris, Portugal, dan Kanada.

Di antara 53 warga Inggris yang tewas, terdapat satu keluarga dari Gloucester dan pasangan suami-istri pengelola pusat spiritual di London. Sementara itu, satu orang, Vishwashkumar Ramesh, dilaporkan selamat dan sedang dirawat di rumah sakit karena luka-luka yang dideritanya.

Hingga Jumat malam, pencarian di lokasi kecelakaan masih berlangsung dengan harapan untuk menemukan informasi penting mengenai penyebab tragedi yang mengerikan ini.