Serda Satria Sudah Dipecat TNI AL Usai Ikut Operasi Militer Rusia

Share

HYPEVOX – Serda Satria Arta Kumbara adalah seorang mantan prajurit Marinir dari TNI Angkatan Laut. Namanya mendadak viral di media sosial, terutama TikTok, setelah ia terlihat dalam video yang menunjukkan dirinya bersama tentara Rusia.

Kejadian ini mengguncang banyak orang, mengingat ia adalah bagian dari pasukan negara yang seharusnya membela tanah air.

Desersi yang Menggemparkan

Desersi adalah saat seorang prajurit meninggalkan tugas militernya tanpa izin. Nah, Satria melakukan ini sejak 13 Juni 2022 dan belum pernah kembali ke dinasnya hingga berita ini ditulis. Keputusan Satria untuk bergabung dengan militer Rusia selama konflik di Ukraina mencuri perhatian publik dan menjadi topik hangat di banyak platform online.

Pemecatan Resmi dari TNI AL

Setelah melalui proses hukum yang jelas, TNI AL akhirnya memutuskan untuk memecat Satria secara tidak hormat. Pengumuman ini disampaikan oleh Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hadi. Pemecatan ini berdasar pada putusan Pengadilan Militer II-08 Jakarta yang sudah berkekuatan hukum tetap. Jadi, bukan sekadar kabar angin, ya!

Hukuman Tambahan untuk Satria

Selain pemecatan, Satria juga dijatuhi hukuman penjara selama satu tahun. Keputusan ini jadi bukti betapa seriusnya tindakan desersi ini. Dalam dunia militer, tindakan semacam ini dianggap sangat berisiko dan tidak bisa dianggap ringan. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Satria mungkin merasa keputusan yang diambilnya tepat, ada konsekuensi yang harus dia hadapi.

Viral di Media Sosial

Video Satria yang beraksi dengan tentara Rusia menjadi viral di TikTok. Banyak warganet tercengang dan terkejut mengetahui bahwa ada prajurit Indonesia yang terlibat dalam konflik yang sedang berlangsung antar negara. Video ini bukan hanya mendapat empat ribu lebih like, tetapi juga memicu banyak perdebatan tentang loyalitas dan pilihan individu dalam konteks militer.

Apa Arti Semua Ini?

Situasi ini menimbulkan banyak pertanyaan tentang bagaimana dan mengapa seseorang bisa bertindak seperti Satria. Ini mengingatkan kita semua akan betapa kompleksnya kepatuhan dan persoalan internasional. Di satu sisi, banyak yang menyoroti pentingnya loyalitas kepada negara, sementara di sisi lain, ada pandangan tentang kebebasan individu dalam pemilihan jalan hidupnya.