HYPEVOX – Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, mengungkapkan bahwa beberapa negara bersedia menyuplai senjata nuklir ke Iran setelah serangan AS terhadap tiga fasilitas nuklir di negara tersebut.
Medvedev, yang juga merupakan Ketua Dewan Keamanan Rusia, menegaskan bahwa kerusakan fasilitas nuklir Iran akibat serangan tersebut relatif minimal, memungkinkan proses pengayaan uranium tetap berlanjut.
Serangan AS dan Reaksi Medvedev
Serangan yang dilakukan oleh Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran telah memunculkan kekhawatiran akan eskalasi konflik di kawasan tersebut.
Medvedev membuka komentarnya dengan menyebutkan bahwa fasilitas nuklir Iran tidak mengalami kerusakan parah, dan menekankan, “Sejumlah negara siap menyuplai Iran dengan senjata nuklir,” yang menunjukkan meningkatnya ketegangan geopolitik.
Ia juga memperingatkan bahwa serangan ini dapat memicu balasan dari Iran, dan menyatakan, “Iran kemungkinan akan mengerahkan serbuan pasukan darat jika AS masih menyerang Teheran.”
Dampak Politik dalam Negeri Iran
Medvedev menilai bahwa serangan tersebut bisa menguntungkan legitimitas kepemimpinan di Iran.
Ia menjelaskan, “Rakyat (Iran) berkonsolidasi di sekitar kepemimpinan spiritual dan bahkan orang-orang yang sebelumnya tidak bersimpati (akan mendukung pemerintah),” menunjukkan bahwa situasi krisis dapat memicu solidaritas di antara warga.
Dengan meningkatnya tekanan dari luar, masyarakat Iran cenderung bersatu, sesuai yang diungkapkan oleh Medvedev.
Kritik terhadap Kebijakan AS
Dmitry Medvedev mengkritik keras Presiden AS, Donald Trump, özellikle atas keputusan menyerang Iran.
Ia mencatat bahwa Trump, yang dikenal sebagai “pembawa perdamaian,” justru mengambil langkah yang berlawanan dengan menciptakan ketegangan.
Medvedev menyatakan, “Saya yakin mayoritas rakyat AS dan Israel mengecam langkah Trump menyerang Iran,” mencerminkan pandangan negatif seputar kebijakan luar negeri AS.