Rahasia Jaga Mental Health di Tengah Tuntutan Kuliah dan Kerja

Share

HYPEVOX – Kuliah sambil kerja bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan, tapi di balik itu ada tantangan besar yang harus dihadapi. Tuntutan akademik yang tinggi di kampus dan tekanan kerja yang datang bertubi-tubi sering kali membuat kita merasa tertekan. Energi kita bisa terkuras habis hanya untuk memenuhi harapan yang ada di depan mata.

Kondisi ini sangat umum, terutama di kalangan mahasiswa yang juga merangkap sebagai pekerja. Salah satu fakta yang tak bisa dipungkiri adalah bahwa istilah kesehatan mental semakin sering terdengar, apalagi dengan maraknya kasus percobaan bunuh diri di masyarakat. Jadi, bagaimana kita bisa menjaga mental health di tengah semua tekanan ini?

Waktu untuk Diri Sendiri: Kenapa Ini Penting

Salah satu cara utama untuk menjaga kesehatan mental adalah dengan meluangkan waktu untuk diri sendiri. Di tengah kesibukan, jangan sampai kamu melupakan aktivitas yang menyenangkan dan bisa mengisi ulang energi. Mari kita luangkan waktu untuk membaca buku, mendengarkan musik, atau sekadar bersantai. Ini bukan hanya sekadar hiburan; melakukannya bisa menjadi cara ampuh untuk meredakan ketegangan mental yang mulai mengganggu.

Dengan mengatur waktu untuk diri sendiri, kita dapat memberikan ruang bagi pikiran dan perasaan kita untuk bernafas. Ini sangat penting agar kita tidak merasa terjebak dalam rutinitas tanpa henti yang menguras daya juang.

Olahraga: Senjata Rahasia untuk Jaga Kesehatan Mental

Mager adalah maut! Kita pasti sering mendengar ungkapan ini. Menjaga kebugaran fisik ternyata punya asupan positif bagi mental kita juga. Davina Karamoy, aktris muda yang namanya sedang naik daun, mengungkapkan pentingnya olahraga meskipun jadwalnya padat. Dia menunjukkan bahwa berolahraga bukan hanya untuk penampilan, tetapi juga untuk kesehatan mental.

“Olahraga bisa membuatmu merasa lebih baik dan meningkatkan suasana hati. Bahkan berdampak pada produktivitas ketika kembali ke kuliah atau kerja,” kata Davina. Mengapa? Karena saat kita berolahraga, tubuh melepaskan endorfin yang memberikan perasaan bahagia. Tidak ada salahnya mencoba jogging, yoga, atau bahkan hanya berjalan santai di sekitar rumah.

Bateskan Stigma: Bicara tentang Mental Health

Satu hal yang sering menjadi penghalang untuk menjaga kesehatan mental adalah stigma. Banyak orang merasa tabu untuk berbicara tentang kesehatan mental mereka. Padahal, berbicara tentang perasaan dan masalah yang kita hadapi bisa menjadi langkah awal menuju penyembuhan.

Bukan berarti kita harus membuka semua cerita pada orang lain, namun menjalin komunikasi dengan orang terdekat dapat membantu. Misalnya, curhat dengan teman atau keluarga tentang kesulitan yang kita hadapi. Jangan ragu untuk meminta dukungan ketika merasa terpuruk.

Lingkungan yang Mendukung: Kunci Utama

Salah satu aspek penting dalam menjaga kesehatan mental di tempat kerja atau kampus adalah menciptakan lingkungan yang mendukung. Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa lingkungan yang positif akan menumbuhkan dukungan sosial yang baik bagi setiap individu. Lingkungan yang ramah dan bebas dari diskriminasi dan stigma sangat penting agar kita bisa fokus menjadi produktif.

Jangan ragu untuk mencari lingkungan yang sesuai dengan kebutuhanmu. Jika di tempat kerja atau kuliah merasa toxic, cobalah untuk mengurangi interaksi atau cari alternatif lain yang lebih baik dan mendukung perkembanganmu.

Penutup: Jaga Kesehatan Mental Itu Penting!

Menjaga mental health di tengah kesibukan kuliah dan kerja bukanlah hal mudah, namun bukan berarti tidak mungkin. Dalam menghadapi tekanan, kita perlu mengingat bahwa waktu untuk diri sendiri, berolahraga, berbicara menganai perasaan, serta menciptakan lingkungan yang positif adalah langkah-langkah yang bisa diambil.

Bisa jadi perjalanan kita tidak selalu mulus, namun memastikan kesehatan mental tetap terjaga adalah kunci untuk mencapai tujuan yang kita impikan. Ingatlah, kamu tidak sendirian dalam perjalanan ini!