Protes Besar Warga Malaysia Tuntut Anwar Ibrahim Mundur

Share
  • 28 Juli 2025

HYPEVOX – Puluhan ribu warga Malaysia menggelar unjuk rasa di ibu kota Kuala Lumpur pada hari Sabtu, menuntut Perdana Menteri Anwar Ibrahim untuk segera mengundurkan diri. Demonstrasi ini terjadi setelah kritik keras terhadap kinerjanya yang dianggap gagal dalam menangani lonjakan biaya hidup.

Aksi tersebut menjadi protes besar pertama sejak Anwar naik ke kursi kepemimpinan pasca pemilihan umum 2022, dan para demonstran menyampaikan ketidakpuasan mereka terhadap janji-janji yang belum terwujud dari pemerintahan.

Aksi Protes di Lapangan Merdeka

Para pengunjuk rasa berkumpul di beberapa titik di pusat kota sebelum bertemu di Lapangan Merdeka meskipun kawasan tersebut dilanda hujan gerimis. Mereka membawa spanduk bertuliskan ‘turun Anwar’ dalam bahasa Melayu, sementara polisi terlihat mengawasi situasi dari kejauhan.

Fauzi Mahmud, seorang pengunjuk rasa berusia 35 tahun dari Selangor, menyatakan, ‘Dia (Anwar) telah memerintah negara ini selama tiga tahun dan belum memenuhi janji-janji yang dibuatnya.’ Rasa kecewa ini mencerminkan suara banyak warga yang merasa pemimpin mereka tidak menunjukkan hasil.

Kritik Terhadap Kinerja Anwar dan Biaya Hidup

Demonstran juga angkat bicara mengenai investasi yang belum terlihat hasilnya sejak Anwar melakukan kunjungan ke beberapa negara beberapa waktu lalu. Fauzi menambahkan, ‘Telah mengunjungi banyak negara untuk mendatangkan investasi, tetapi kami belum melihat hasilnya.’

Ketidakpuasan semakin terasa dengan kenaikan biaya hidup yang terus berlangsung, dan Fauzi menyatakan, ‘Biaya hidup masih tinggi,’ menggarisbawahi frustrasi masyarakat terhadap kondisi yang semakin sulit.

Pernyataan dari Mahathir Mohamad

Di antara kerumunan, mantan perdana menteri Mahathir Mohamad yang kini menjadi rival politik Anwar, juga memberikan pendapat. Ia menanyakan, ‘Sudah tiga tahun, apa yang didapat rakyat? Saya pikir dia (Anwar) senang melihat kita menderita,’ dengan menekankan kegundahan publik yang semakin besar.

Mahathir menyerukan Anwar untuk mundur, mengungkapkan, ‘Cukup, tolong, mundurlah.’ Ungkapan ini mewakili harapan generasi yang lebih tua akan adanya perubahan signifikan dalam pemerintahan.