Prabowo Subianto: Negosiasi dengan AS untuk Lindungi Kepentingan Rakyat

Share
  • 24 Juli 2025

HYPEVOX – Dalam sebuah acara di Jakarta, Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya negosiasi dengan AS, khususnya dengan Presiden Donald Trump, demi melindungi kepentingan rakyat Indonesia.

Kebijakan penurunan tarif impor dari 32 persen menjadi 19 persen merupakan hasil dari perundingan tersebut, yang diharapkan dapat mendorong iklim berusaha yang baik di dalam negeri.

Pentingnya Negosiasi dalam Melindungi Ekonomi

Saat menyampaikan pidato, Prabowo menggarisbawahi tantangan yang dihadapi banyak negara dalam negosiasi dengan Amerika Serikat yang memiliki kebijakan yang keras.

Ia menyatakan, ‘Di bidang ekonomi, tidak hanya kita, semua negara sedang menghadapi Amerika Serikat yang alot, punya garis kebijakan yang alot, tetapi ya itu fakta.’ Negosiasi ini merupakan langkah strategis untuk melindungi kepentingan bangsa.

Prabowo juga menekankan bahwa hasil dari negosiasi ini bertujuan agar usaha di Indonesia tetap berjalan tanpa risiko pemutusan hubungan kerja yang besar akibat tarif yang tinggi.

Kekecewaannya terhadap kritik pun tersampaikan, saat ia mengatakan, “Saya harus menjaga, tidak ada alasan untuk PHK pekerja-pekerja kita.”

Program Makan Bergizi Gratis dan Capaian Positif

Menyusul pembahasan mengenai ekonomi, Prabowo juga mengungkap pentingnya program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini menjangkau 6,7 juta orang.

“Anak-anak yang lapar tidak boleh dibiarkan lapar. Dia masa depan kita,” ujarnya, menekankan pentingnya perhatian pada gizi dan pendidikan.

Inisiatif ini, meski sempat dikecam saat peluncurannya, menunjukkan hasil yang positif dan menarik dukungan masyarakat.

Prabowo pun meminta masyarakat untuk percaya pada proses yang sedang berlangsung dan terus mendukung kebijakan pemerintah demi kemaslahatan bersama, “Percayalah, Presidenmu yang telah kau pilih akan bekerja sekeras-kerasnya untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia.”

Kesepakatan dengan Amerika dan Isu Data Pribadi

Prabowo menjelaskan bahwa penurunan tarif impor ini dicapai setelah lawatannya ke Eropa pada Juli 2025, dan diharapkan membawa manfaat bagi perekonomian Indonesia.

Dalam konteks ini, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyatakan bahwa dialog antara kedua pemimpin berlangsung dalam suasana yang serius namun akrab, menghasilkan kesepakatan tersebut.

Namun, kesepakatan ini juga mengundang kritik terkait masalah transfer data pribadi warga Indonesia ke pemerintah AS.

Prabowo menegaskan bahwa negosiasi terkait isu perlindungan data ini masih berlangsung dan pemerintah tetap berkomitmen untuk melindungi data pribadi warganya.