Prabowo Subianto dan Bahlil Lahadalia Canda dalam Peresmian Pembangkit Listrik

Share
  • 27 Juni 2025

HYPEVOX – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan candaan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, dalam acara video conference peresmian pengoperasian pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP). Momen humoris ini terjadi di tengah diskusi serius terkait pengembangan infrastruktur kelistrikan di Indonesia.

Acara tersebut berlangsung setelah Prabowo meresmikan beberapa proyek pembangkit listrik di berbagai wilayah, termasuk PLTP Blawan Ijen Unit 1 di Jawa Timur. Dalam dialog tersebut, identitas Papua juga turut menjadi fokus, terutama dalam interaksi dengan Bupati Mappi, Kristosimus Yohanis Agawemu.

Akhirnya Sesi Santai dalam Acara Serius

Momen canda di antara Prabowo dan Bahlil terjadi saat video conference dengan Bupati Mappi, Kristosimus. Setelah memperkenalkan proyek PLTP dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di 15 provinsi, Prabowo dan Bahlil terlibat dalam dialog yang membantu menciptakan suasana lebih hangat.

Bahlil memuji Bupati Mappi karena kemampuan komunikasinya yang baik. Ia mengatakan, ‘Pak Bupati ini mungkin salah satu bupati yang pintar di Papua. Kau hebat sekali, bagus juga,’ yang direspons dengan tawa oleh Prabowo.

Tanggap Cepat Bahlil atas Canda Prabowo

Prabowo kemudian mengingatkan bahwa Bahlil juga berasal dari Papua, menambahkan, ‘Nasib kau baik jadi menteri,’ dengan nada candaan. Bahlil pun berpikiran positif, menyatakan, ‘Nasib agak baik karena menteri ESDM. Kalau menteri yang lain parah juga kelihatannya,’ sambil tersenyum.

Pertukaran canda ini berhasil mencerahkan suasana dialog formal, menunjukkan kedalaman hubungan profesional dan akrab di antara mereka.

Fokus pada Kelistrikan di Papua

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Mappi Kristosimus menyampaikan bahwa dari 162 kampung di wilayahnya, ada 67 kampung yang masih belum menikmati aliran listrik. Hal ini menyoroti tantangan besar dalam penyediaan infrastruktur kelistrikan di daerah terpencil.

Ia menghargai perhatian dari pemerintah pusat terhadap proyek pembangunan infrastruktur kelistrikan, menekankan bahwa, ‘Kami masih kekurangan di sekitar 67 kampung yang belum terlistriki.’ Kritikan ini menunjukkan bahwa masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kondisi kelistrikan di Papua.