Peringatan Serius dari BMKG: Megathrust di Indonesia Siap Picu Gempa Besar

Share
  • 3 Agustus 2025

HYPEVOX – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan bahwa dua zona Megathrust di Indonesia berpotensi memicu gempa besar dalam waktu dekat. Zona yang dimaksud adalah Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut, yang sudah lama tidak mengalami aktivitas gempa signifikan.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengungkapkan bahwa energi yang terjebak di kedua zona ini semakin meningkat. Jika dilepaskan, dampaknya bisa sangat besar, sehingga masyarakat diharapkan tetap waspada dan siap menghadapi kemungkinan bencana.

Peringatan tentang Kehadiran Gempa Megathrust

BMKG menyampaikan informasi bahwa Indonesia terletak di kawasan Cincin Api Pasifik yang rentan terhadap bencana gempa dan tsunami. Daryono menekankan bahwa kedua zona Megathrust belum mengalami gempa selama berabad-abad, yang berpotensi meningkatkan risiko terjadinya gempa besar.

Belum lama ini, Nias Barat diguncang gempa berkekuatan M5,2 yang dihubungkan dengan aktivitas di zona Mentawai-Siberut. Daryono menyatakan bahwa gempa tersebut adalah gempa dangkal akibat pergerakan Lempeng Indo-Australia yang bertabrakan dengan Lempeng Eurasia.

Risiko Tsunami dan Dampak Gempa

Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga memberikan peringatan tentang potensi tsunami yang bisa muncul akibat energi yang dilepaskan dari zona subduksi selatan Jawa Barat. Mereka memperingatkan bahwa jika Megathrust di Pangandaran mengalami gempa, gelombang tsunami yang terjadi bisa mencapai ketinggian 20 meter dan berdampak luas hingga Jakarta.

Nuraini Rahma Hanifa dari BRIN menjelaskan lebih lanjut bahwa tsunami di pesisir Banten dapat mencapai ketinggian antara 4 hingga 8 meter. Sedangkan Jakarta diperkirakan akan menghadapi gelombang tsunami setinggi minimal 1 meter yang akan tiba sekitar 2,5 jam setelah gempa.

Langkah Mitigasi dan Persiapan Masyarakat

Walaupun BMKG belum dapat memastikan kapan bencana ini akan terjadi, pihaknya terus mendorong masyarakat untuk tetap waspada. Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG, menekankan pentingnya mitigasi dan edukasi sehingga masyarakat siap menghadapi kemungkinan terjadinya gempa dan tsunami.

BMKG telah menempatkan sensor peringatan dini di zona megathrust dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk memfasilitasi pembangunan infrastruktur seperti jalur evakuasi. Selain itu, mereka bekerja sama dengan Indian Ocean Tsunami Information Center dalam memberikan edukasi kepada 25 negara di Samudra Hindia mengenai risiko bencana ini.