HYPEVOX – Kasus baru Covid-19 sedang mengalami lonjakan di beberapa negara termasuk Indonesia, setelah munculnya subvarian baru yang disebut NB.1.8.1 atau ‘Nimbus’. Varian ini menyebar secara cepat dan telah terdeteksi di negara-negara seperti Thailand dan China.
Di Inggris, terdapat konfirmasi 13 kasus pertama subvarian ini, yang menimbulkan kekhawatiran akan penyebaran lebih lanjut. Pihak berwenang dan masyarakat internasional secara aktif memantau perkembangan situasi ini.
Varian Covid Nimbus dan Penyebarannya
Subvarian NB.1.8.1, yang dikenal sebagai varian ‘Nimbus’, dikaitkan dengan varian Omicron dan pertama kali terdeteksi pada Januari 2025. Penyebaran yang cepat dari subvarian ini terutama terlihat di China dan Hong Kong.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mulai memantau strain NB.1.8.1 pada 23 Mei 2025, menandakan bahwa varian ini berpotensi mengubah dinamika penyebaran virus secara keseluruhan. Langkah ini dilakukan mengingat cepatnya laju penyebaran yang tercatat di berbagai belahan dunia.
Alasan Dibalik Lonjakan Kasus
Ahli virus dari Griffith University, Lara Herrero, menjelaskan alasan di balik tingkat penularan NB.1.8.1 yang lebih tinggi. “Model berbasis laboratorium menunjukkan bahwa NB.1.8.1 memiliki afinitas pengikatan terkuat terhadap reseptor ACE2 manusia,” ungkap Lara.
Dr. Chun Tang, dari Pall Mall Medical, menambahkan bahwa meskipun ada variasi pada protein lonjakan, varian ini tidak menunjukkan gejala lebih serius dibandingkan dengan varian yang sudah ada. “Virus ini tampaknya tidak menyebabkan penyakit yang lebih serius,” kata Dr. Chun Tang.
Gejala Nb.1.8.1 dan Efektivitas Vaksin
Gejala akibat infeksi subvarian ini, antara lain sakit tenggorokan parah, kelelahan, batuk ringan, dan demam. Beberapa kasus juga menunjukkan gejala gastrointestinal seperti mual dan diare.
Para ahli menegaskan bahwa belum ada bukti yang mengindikasikan bahwa NB.1.8.1 lebih mematikan dari varian sebelumnya. Vaksin Covid-19 yang digunakan saat ini diharapkan masih efektif untuk mencegah gejala parah akibat infeksi varian ini.