Penghentian Bantuan Amerika Serikat Berpotensi Lonjakan Kasus HIV/AIDS Global

Share
  • 12 Juli 2025

HYPEVOX – Kebijakan Presiden AS, Donald Trump, soal penghentian bantuan luar negeri diprediksi akan memicu lonjakan kasus HIV/AIDS secara global. Badan PBB memperingatkan bahwa keputusan ini berpotensi menyebabkan jutaan orang terinfeksi virus berbahaya ini.

Dengan dihentikannya bantuan yang diumumkan pada Januari 2025, kekhawatiran publik semakin mengemuka seiring dampaknya terhadap program kesehatan yang vital bagi masyarakat terpinggirkan.

Penghentian Bantuan yang Mengkhawatirkan

Pada Januari 2025, pemerintahan AS di bawah Donald Trump memutuskan untuk membekukan hampir seluruh bantuan luar negeri. Keputusan ini menimbulkan keprihatinan di kalangan lembaga internasional dan organisasi kesehatan yang khawatir akan dampak langsung dari kebijakan tersebut.

Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, mengirimkan telegram ke semua pos diplomatik untuk menyampaikan langkah-langkah yang mencakup penghentian bantuan asing yang ada dan penangguhan bantuan baru secara segera. Dalam telegramnya, ia menguraikan bahwa pemerintah AS akan meninjau dan mengembangkan standar yang akan menentukan keselarasan bantuan dengan agenda kebijakan luar negeri Trump.

Peninjauan bantuan ini dijadwalkan akan selesai dalam waktu 85 hari, namun banyak pihak meyakini konsekuensi langsungnya akan terasa sebelum itu.

Implicasi Serius Terhadap Program Kesehatan

Sebulan setelah pengumuman penutupan bantuan, Trump memutuskan untuk menghentikan lebih dari 90 persen program yang dijalankan oleh Badan Pembangunan Internasional AS (USAID). Ini termasuk program-program yang berfokus pada penanganan HIV serta inisiatif kesehatan lainnya yang sangat dibutuhkan.

Program-program utama seperti UNAIDS dan Stop TB Partnership menerima pemberitahuan penghentian, yang mengakibatkan hilangnya dana sebesar USD 4 miliar untuk respon HIV global di tahun 2025. Kekurangan dana ini berdampak signifikan pada layanan bagi orang yang hidup dengan HIV/AIDS.

Dengan anggaran yang semakin menipis, lembaga-lembaga kesehatan terpaksa menutup klinik dan memberhentikan tenaga medis yang penting dalam penyampaian layanan kesehatan.

Prediksi Peningkatan Kasus Baru dan Kematian

Pada Maret 2025, UNAIDS melaporkan adanya 2.000 kasus baru HIV setiap hari, menunjukkan kecenderungan peningkatan seiring dengan dampak penarikan dana. Angka kematian akibat AIDS pun diprediksi akan meningkat karena hilangnya program-program kesehatan yang memberikan manfaat nyata bagi orang dengan HIV/AIDS.

Direktur Eksekutif UNAIDS, Winnie Byanyima, menyatakan, ‘Penarikan dana AS yang tiba-tiba ini telah menutup banyak klinik, memberhentikan ribuan pekerja kesehatan … semua ini berarti bahwa kita memperkirakan akan melihat peningkatan infeksi baru.’

Byanyima juga memperingatkan bahwa jika pendanaan dari USAID tidak dialihkan atau dilanjutkan dalam waktu 90 hari ke depan, ada potensi tambahan 6,3 juta kematian akibat AIDS dalam empat tahun ke depan.