HYPEVOX – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan respons terhadap penurunan signifikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencapai 3%. Meski pasar mengalami ketidakpastian, OJK menunjukkan optimisme bahwa pasar modal Indonesia tetap bisa tumbuh ke depan.
Respons OJK di Tengah Penurunan IHSG
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, bersama OJK berupaya menjaga stabilitas pasar modal Indonesia. Dalam pernyataannya, Inarno Djajadi, Anggota Dewan Komisioner OJK, mengungkapkan, “Saya merasa terima kasih kepada pemerintah diwakili oleh Pak Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto. Sangat luar biasa beliau sinergi kepada pasar modal agar pasar modal perdagangannya teratur wajar dan efisien.”
Situasi pasar yang tidak menentu ini mendorong OJK untuk meminta para investor berinvestasi dengan bijak. Inarno menekankan pentingnya pengambilan keputusan investasi berdasarkan fakta dan bukan berdasarkan rumor yang belum jelas.
Pelaksanaan Ketentuan Buyback Saham
Dalam upaya merespons penurunan IHSG, OJK telah memutuskan untuk memberlakukan ketentuan pembelian kembali saham (buyback) tanpa harus melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Kebijakan ini diambil dengan harapan dapat menjadi langkah mitigasi yang efektif untuk mengatasi penurunan IHSG.
Dengan adanya kebijakan buyback, diharapkan perusahaan bisa melakukan stabilisasi harga saham mereka, sehingga kepercayaan investor terhadap pasar dapat semakin meningkat.
Pergerakan IHSG dan Nilai Transaksi Saham
Dari pantauan terbaru, pada pembukaan perdagangan Senin (1/9/2025), IHSG mengalami penurunan sebesar 2,69% atau turun 210,39 poin ke level 7.620,10. Penurunan ini diduga berkaitan dengan aksi demo yang telah berlangsung sejak pekan lalu, yang berimbas pada menurunnya kepercayaan pasar.
Beberapa menit setelah pembukaan, IHSG bahkan mengalami penurunan lebih jauh dengan angka mencapai 3,51%. Meski demikian, dalam perdagangan pagi, nilai transaksi saham tercatat mencapai Rp 970,79 miliar, melibatkan 954 juta saham dalam 76.012 kali transaksi.