Ngupil dan Demensia: Risiko yang Tak Terduga dari Kebiasaan Sehari-hari

Share
  • 11 Agustus 2025

HYPEVOX – Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa kebiasaan ngupil dapat meningkatkan risiko terkena demensia. Penelitian ini menunjukkan bahwa ngupil dapat memicu kerusakan pada jaringan hidung, memungkinkan bakteri tertentu masuk ke otak.

Penelitian tentang Bakteri dan Demensia

Ilmuwan dari Griffith University di Australia menemukan adanya hubungan antara kebiasaan ngupil dan peningkatan kemungkinan demensia. Penyakit ini merupakan gangguan serius yang mengakibatkan penurunan fungsi otak, termasuk ingatan dan kemampuan kognitif.

Para peneliti memfokuskan perhatian pada bakteri Chlamydia pneumoniae, yang sering ditemukan pada otak individu dengan demensia. Bakteri ini diketahui dapat menyebabkan pneumonia pada manusia dan ditemukan dalam jumlah signifikan pada jaringan otak.

Hasil penelitian menjelaskan bahwa bakteri ini dapat bergerak melalui saraf penciuman, yang menghubungkan rongga hidung dengan otak. Kerusakan pada epitel hidung akibat ngupil dapat memperparah infeksi saraf, yang berpotensi menyebabkan masalah serius pada fungsi otak.

Dampak Penelitian terhadap Penanganan Demensia

Dalam percobaan dengan tikus, peneliti menemukan bahwa bakteri Chlamydia pneumoniae dapat dengan cepat menjangkiti sistem saraf pusat dalam waktu 24-72 jam. Penemuan ini memberikan perspektif baru mengenai kemungkinan jalur infeksi otak melalui hidung.

Ahli saraf Griffith University, James St John, mengungkapkan, “Kami adalah yang pertama menunjukkan bahwa Chlamydia pneumoniae dapat langsung masuk melalui hidung ke otak dan memicu patologi yang mirip penyakit Alzheimer.” Hal ini menandakan perlunya perhatian lebih dalam studi terkait kesehatan dan kebiasaan sehari-hari.

James St John juga menambahkan, “Kami melihat hal ini terjadi pada model tikus, dan buktinya berpotensi menakutkan bagi manusia juga.” Penelitian ini semakin menegaskan pentingnya mengawasi kebiasaan sederhana seperti ngupil.

Kebutuhan Penelitian Lanjutan

Meskipun penelitian ini mengungkap potensi risiko, efek yang sama pada manusia masih perlu dipastikan. Tim peneliti menekankan pentingnya melanjutkan studi untuk memahami apakah rute infeksi serupa terjadi pada manusia.

James St John menyatakan, “Kita perlu melakukan studi ini pada manusia dan memastikan apakah jalurnya bekerja dengan cara yang sama.” Penelitian yang lebih mendalam diperlukan untuk menentukan hubungan yang mungkin ada antara kebiasaan ngupil dan kondisi neurodegeneratif.

Kesadaran akan kebiasaan sehari-hari dan risikonya bagi kesehatan otak sangat penting. Untuk itu, perhatian yang lebih besar terhadap pencegahan demensia dan kondisi terkait lainnya menjadi suatu kebutuhan.