Meteorit Mars NWA-16788 Siap Dilelang, Memicu Kontroversi di Kalangan Ilmuwan

Share
  • 14 Juli 2025

HYPEVOX – Meteorit langka asal Mars, NWA-16788, akan dilelang di Sotheby’s dengan nilai estimasi mencapai US$4 juta atau setara dengan Rp 64,9 miliar. Batu ini ditemukan di Agadez, Niger dan telah diakui oleh Museum Astronomi Shanghai sebagai meteorit dari planet merah tersebut.

Dengan berat 24,67 kilogram dan terbentuk dari pendinginan lambat magma Mars, NWA-16788 menarik perhatian ilmuwan di seluruh dunia. Penemuan ini memicu perdebatan tentang apakah objek luar angkasa seharusnya dimiliki secara pribadi atau tetap berada di ruang publik.

Deskripsi dan Penemuan Meteorit NWA-16788

NWA-16788 memiliki berat 24,67 kilogram dan terbentuk dari pendinginan lambat magma Mars, yang terlihat dari teksturnya yang berbutir kasar, terutama piroksen, maskelinit, dan olivin. Batu ini ditemukan pada bulan November 2023 dekat Gunung Sahara, menjadi salah satu meteorit dari Mars yang paling menarik perhatian para ilmuwan.

Meteorit ini menunjukkan karakteristik unik yang menunjukkan asalnya dari Mars, sehingga banyak peneliti merasa perlu mempelajarinya lebih lanjut. Penemuan ini menambah koleksi meteorit Mars yang limit di dunia, yang selalu menjadi objek studi ilmiah.

Kontroversi Seputar Lelang Meteorit

Kegiatan lelang ini memicu pro dan kontra di kalangan ilmuwan. Banyak yang berargumen bahwa objek luar angkasa seharusnya berada di museum sehingga dapat dinikmati dan dipelajari oleh publik.

“Sangat disayangkan jika benda ini hilang begitu saja ke dalam brankas seorang oligarki,” ungkap Steve Brussate, ahli paleontologi dari Universitas Edinburgh, mengekspresikan kekhawatirannya terhadap privatisasi penemuan ilmiah.

Di sisi lain, ada pandangan yang menyatakan bahwa pemilik baru masih dapat berkontribusi pada ilmu pengetahuan. Julia Cartwright, ilmuwan dari Universitas Leicester, menyatakan bahwa “minat ilmiah masih ada, dan pemilik baru mungkin tertarik belajar darinya.”

Dampak Penjualan Objek Luar Angkasa

Isu tentang kepemilikan objek luar angkasa bukanlah hal baru. Sejarah menunjukkan banyak penelitian dilakukan pada objek luar angkasa dapat terhambat oleh kepemilikan pribadi, yang juga menimbulkan keraguan dalam akses ke pengetahuan.

Sebagaimana diyakini oleh banyak pihak, seharusnya akses ke pengetahuan dan penemuan ilmiah tidak hanya terbatas pada segelintir orang. Ini penting agar masyarakat luas dapat menikmati hasil penelitian yang berkaitan dengan sains dan antariksa, demi pengembangan ilmu pengetahuan yang lebih baik.