HYPEVOX – Di tengah kecanggihan era globalisasi, istilah ‘soft power’ kian sering kita dengar, tetapi apa sebenarnya artinya? Soft power adalah kemampuan sebuah negara untuk mempengaruhi negara lain melalui budaya, nilai, dan kebijakan, bukan dengan kekuatan militer atau ekonomi.
Definisi Soft Power
Istilah soft power pertama kali dikenalkan oleh Joseph Nye pada tahun 1990-an. Ia menjelaskan bahwa soft power berbeda dari hard power, yang menggunakan kekuatan militer atau tekanan ekonomi dalam mencapai tujuan.
Dengan soft power, suatu negara atau entitas dapat membentuk pandangan orang melalui daya tarik ide, budaya, dan nilai yang ada. Misalnya, film Hollywood hadir sebagai contoh nyata bagaimana daya pikat sebuah budaya dapat mendunia dan menjadi bentuk soft power yang positif.
Contoh Soft Power di Dunia
Budaya Korea Selatan merupakan salah satu contoh paling nyata dari penerapan soft power, terutama melalui musik K-Pop. Grup musik seperti BTS dan BLACKPINK telah menghadirkan fenomena global, tidak hanya di Asia tetapi juga di seluruh dunia.
Selain musik, film dan drama Korea juga diakui dan menjadi favorit banyak orang. Fenomena ini menggambarkan bagaimana sebuah negara bisa mempengaruhi budaya negara lain melalui seni dan hiburan yang mereka tawarkan.
Soft Power dan Indonesia
Indonesia memiliki soft power yang khas, yang tercermin melalui keanekaragaman budaya dan pariwisata. Bali, misalnya, menjadi destinasi yang menarik bagi wisatawan mancanegara berkat keindahan alam dan budaya yang kaya.
Masakan Indonesia juga mulai mendapatkan perhatian internasional, dengan cita rasanya yang beragam. Melalui cara-cara ini, soft power Indonesia berkontribusi dalam membangun citra positif di kalangan dunia.