HYPEVOX – Osteopenia, kondisi yang membuat tulang lebih rentan, bukan hanya menyerang atlet, tetapi bisa dialami oleh siapa saja. Hal ini sering kali tidak disadari hingga seseorang mengalami patah tulang karena trauma ringan.
Kondisi ini terjadi ketika kepadatan tulang seseorang lebih rendah dari normal, kemungkinan besar merupakan hasil dari pola hidup dan asupan nutrisi yang tidak memadai.
Apa Itu Osteopenia?
Osteopenia didefinisikan sebagai kondisi medis di mana kepadatan tulang berada di bawah tingkat normal. Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi tulang baru secepat yang dibutuhkan, menyebabkan penipisan tulang.
Banyak orang yang baru menyadari bahwa mereka mengidap osteopenia setelah menjalani pemeriksaan densitas tulang. Menurut data, sekitar 34 juta orang di Amerika Serikat mengalami kondisi ini, dan bisa jadi angka ini juga relevan di Indonesia.
Penyebab Osteopenia
Salah satu penyebab utama dari osteopenia adalah kurangnya asupan kalsium dan vitamin D dalam pola makan. Nutrisi-nutrisi ini penting bagi kesehatan tulang dan jika kekurangan, tulang akan menjadi lemah.
Kebiasaan hidup pun berkontribusi dalam pengembangan osteopenia. Misalnya, kurang olahraga, merokok, dan konsumsi alkohol secara berlebihan sangat berpengaruh, apalagi pada wanita pasca-menopause yang mengalami penurunan estrogen yang penting untuk menjaga kepadatan tulang.
Tanda dan Gejala Osteopenia
Osteopenia sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas di tahap awal. Banyak orang hanya menyadari adanya masalah tulang saat mereka sudah mengalami patah tulang akibat cedera ringan.
Karena itu, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan tulang secara rutin, terutama jika memiliki faktor risiko tertentu. Deteksi dini memungkinkan langkah-langkah pencegahan untuk dilakukan sebelum kondisi ini berkembang lebih parah.