Mengapa Anak Muda Sulit Move On? Inilah Faktornya

Share
  • 18 Agustus 2025

HYPEVOX – Topik move on menjadi perbincangan hangat di kalangan anak muda saat ini. Banyak dari mereka yang bertanya-tanya tentang kesulitan untuk melupakan masa lalu, terutama dalam konteks hubungan.

Berbagai faktor mempengaruhi kemampuan mereka untuk melanjutkan hidup. Dari emosi yang belum ternyatakan sembuh hingga pengaruh sosial, mari kita ulas satu per satu.

Emosi yang Membelenggu

Salah satu alasan utama anak muda sulit move on adalah karena emosinya yang belum pulih sepenuhnya. Menurut sebuah studi, “proses penyembuhan emosional memerlukan waktu dan dukungan,” yang jika tidak ada, mereka dapat terjebak dalam kenangan yang menyakitkan.

Ketika perpisahan terjadi, kita sering berjuang dengan kenangan indah yang mengingatkan akan kebahagiaan dan rasa sakit dari kehilangan. Keterikatan emosional ini dapat membuat mereka merasa terjebak dalam situasi yang sulit.

Tanpa dukungan dari orang-orang terdekat, proses penyembuhan ini bisa menjadi lebih rumit. Dukungan yang tepat sangat penting agar mereka bisa memahami bahwa waktu akan membantu menyembuhkan luka.

Sosial Media dan Perbandingan

Di era digital saat ini, sosial media juga menjadi faktor yang memperburuk situasi. Anak muda sering kali terpapar dengan kehidupan mantan mereka yang terlihat ‘sempurna’ di Instagram atau Facebook, yang bisa menambah rasa sakit dan ketidakmampuan untuk move on.

Melihat mantan bahagia dengan orang lain sering kali menimbulkan perbandingan yang tidak sehat. “Hal ini dapat membuat seseorang merasa kurang berharga dan merasa sulit untuk melanjutkan hidup,” kata seorang psikolog.

Perasaan tersebut bukan hanya menyakitkan tetapi juga membuat mereka semakin terjebak dalam masa lalu, sulit untuk meraih kebahagiaan yang baru. Karena itu, penting untuk menjaga jarak dari pengaruh sosial media saat berusaha move on.

Ketidakpastian Masa Depan

Banyak anak muda yang merasa cemas akan masa depan setelah mengalami perpisahan. Ketidakpastian tentang hubungan baru atau tantangan dalam menjalani kehidupan sendiri menambah rasa ragu untuk melangkah maju.

Perasaan tidak ada harapan ini bisa mengikat mereka pada masa lalu. “Ketidakpastian ini sering kali membuat mereka enggan untuk mengambil langkah-langkah baru,” ujar seorang konselor hubungan.

Dukungan dari teman dan keluarga sangat penting dalam masa-masa sulit ini. Mereka dapat membantu anak muda melihat bahwa ada banyak kesempatan baru yang mungkin bisa mereka capai.