Menemukan Keseimbangan: Hidup Tanpa FOMO di Era Digital

Share
  • 3 Juli 2025

HYPEVOX – Fenomena FOMO, atau fear of missing out, semakin menggerogoti banyak orang di era digital ini. Di tengah gempuran informasi dan tren yang tak ada habisnya, banyak yang mencari cara untuk hidup tanpa rasa khawatir tertinggal.

Gaya hidup tanpa FOMO kini menjadi pilihan bagi individu yang ingin lebih fokus pada diri sendiri dan menemukan kebahagiaan tanpa tekanan sosial. Apa yang membuat gaya hidup ini semakin relevan?

Apa Itu FOMO dan Mengapa Kita Mengalaminya?

FOMO adalah perasaan cemas bahwa orang lain memiliki pengalaman yang lebih baik daripada kita. Fenomena ini semakin muncul dengan adanya media sosial, di mana setiap orang seolah-olah memamerkan momen terbaik mereka.

Dari survei yang dilakukan oleh Eventbrite, sekitar 69% orang dewasa merasa FOMO, sehingga mereka merasa tertekan untuk selalu terhubung. Dari makanan yang sedang hits hingga acara yang wajib dihadiri, semua itu menambah tekanan yang dirasakan.

Psikolog menunjukkan bahwa perasaan ini dapat meningkatkan kecemasan dan depresi, karena individu merasa tidak cukup baik jika mereka tidak mengikuti tren atau acara sosial tersebut.

Menjalani Hidup Tanpa FOMO

Gaya hidup tanpa FOMO mendorong individu untuk lebih fokus pada diri sendiri dan hal-hal yang mereka nikmati. Ini bisa berarti memilih untuk tidak terlibat dalam semua tren terbaru dan lebih menghargai momen kecil dalam kehidupan sehari-hari.

Beberapa orang mulai mencari alternatif seperti ‘digital detox’, di mana mereka menghindari media sosial untuk beberapa waktu. Ini membantu mereka untuk menjauhkan diri dari perbandingan dan tekanan sosial yang sering muncul di dunia maya.

Dengan semakin banyak orang yang mengadopsi gaya hidup ini, muncul juga komunitas yang mendukung, di mana individu bisa berbagi pengalaman dan menikmati kehidupan tanpa membandingkan diri dengan orang lain.

Relevansi Gaya Hidup Tanpa FOMO di Era Kini

Meskipun FOMO masih menjadi masalah bagi banyak orang, gaya hidup tanpa FOMO semakin relevan. Dengan penekanan pada kesehatan mental dan kesejahteraan, banyak orang merasa lebih bahagia dan puas dengan hidup mereka.

Di Indonesia, banyak influencer dan figur publik mulai mengajak pengikut mereka untuk menikmati hidup tanpa tekanan. Mereka berbagi momen tanpa polesan, yang memberikan kesan nyata bagi pengikutnya.

Gaya hidup ini dirasakan lebih sustainable, karena memungkinkan individu untuk hidup dalam ritme yang mereka inginkan tanpa tergoda oleh ekspektasi orang lain.