HYPEVOX – Belakangan ini, makam mendiang Abah Qomar jadi sorotan publik setelah sebuah video viral yang memberi kesan buruk bahwa makamnya tidak terurus. Tayangan ini menarik perhatian banyak orang dan menimbulkan berbagai komentar negatif, seperti anggapan bahwa keluarganya lalai dalam merawat makam.
Rahardja, salah satu putra Abah Qomar, merasa perlu meluruskan isu ini dan menjelaskan bahwa tidak seperti yang dipikirkan banyak orang, makam tersebut sebenarnya berada dalam pengawasan dan tidak ditinggalkan begitu saja. Hal ini menunjukkan betapa cepatnya berita bisa menyiman dan bagaimana ketidakpahaman bisa menjadikan hal sepele jadi polemik.
Pesan Abah Qomar yang Belum Terungkap
Dalam bincang-bincang yang dilakukannya, Rahardja menjelaskan bahwa meskipun ada kesan bahwa Abah Qomar meninggalkan makannya begitu saja, kenyataannya Abah sudah memesan tempat pemakaman tersebut jauh sebelum kepergiannya.
Abah Qomar ternyata sudah berpesan kepada penjaga makam untuk dimakamkan di samping orang tuanya, tanpa memberi tahu keluarganya. Ini mengungkapkan betapa penting dan mendalamnya hubungan Abah Qomar dengan orang tuanya, yang menjadi alasan dia memilih lokasi tersebut.
Siti Mariyam, istri Abah Qomar, juga turut menanggapi isu ini. Ia mengungkapkan rasa sedihnya ketika melihat orang berbicara negatif di depan makam suaminya. Siti menekankan bahwa keluarganya masih dalam fase berduka dan berharap orang lain dapat lebih menghargai situasi tersebut.
Rahardja pun mempertanyakan sikap netizen yang secara sembrono menciptakan konten tanpa mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu. Ia berharap masyarakat lebih peduli dan tidak terburu-buru dalam memberi penilaian yang dapat menyakiti hatinya dan keluarganya.
Rencana untuk Memperbaiki Makam
Merespons semua kritik dan tuduhan yang beredar, keluarga Abah Qomar sudah memiliki rencana untuk memperbaiki kondisi makam suaminya. Siti mengungkapkan bahwa mereka tengah merencanakan renovasi dan perawatan di area sekitar makam, dan juga berharap masyarakat memahami keadaan yang sebenarnya.
Rahardja menambahkan bahwa situasi ini menyangkut penghormatan terhadap orang yang telah tiada. Makam adalah tempat yang sakral yang patut dirawat dan dihargai, baik oleh keluarga maupun masyarakat.
Menjadi sebuah tempat peristirahatan terakhir, makam adalah simbol cinta dan kenangan bagi keluarga yang ditinggalkan. Perawatan terhadap makam sejatinya merupakan bentuk penghormatan terhadap arwah yang telah pergi dan warisan yang ditinggalkan. Rasanya sangat menyedihkan ketika makam yang seharusnya dikhususkan untuk menghormati seseorang justru disorot secara negatif.
Rahardja menekankan bahwa masyarakat seharusnya memiliki wawasan yang lebih luas tentang makna di balik setiap act of kindness, termasuk dalam merawat makam.
Dalam dunia yang dipenuhi dengan konten viral, penting untuk menyaring informasi sebelum membagikannya. Banyak yang terjebak dalam arus cepatnya informasi, menyebabkan rumor dan spekulasi bisa menyebar tanpa adanya kebenaran yang jelas.
Rahardja mengajak netizen untuk lebih bijak dan tidak terburu-buru menilai, tetapi sebaliknya mencari tahu lebih lanjut agar tidak menyakiti perasaan orang-orang yang terlibat.