HYPEVOX – Kecelakaan kapal terjadi di Selat Bali pada Rabu malam, 2 Juli 2025, saat KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam setelah 25 menit lepas jangkar. Insiden ini menyisakan sejumlah korban dan memicu operasi pencarian yang segera diluncurkan.
Tim SAR berhasil mengevakuasi beberapa penumpang meskipun harus menghadapi kondisi cuaca yang buruk. Hingga kini, keberadaan beberapa korban masih dicari.
Kronologi Kejadian Kecelakaan
Insiden yang melibatkan KMP Tunu Pratama Jaya terjadi pada pukul 22.56 WIB saat kapal berlayar dari Ketapang Banyuwangi menuju Gilimanuk Bali. Sebelum tenggelam, kapal mengalami situasi darurat (distress) yang dilaporkan pada pukul 23.20 WIB.
Pada pukul 23.35 WIB, kapal terlihat tenggelam oleh petugas jaga Syahbandar. Upaya penyelamatan diberikan instruksi untuk tim rescue dari Pos Pencarian dan Pertolongan Banyuwangi berangkat ke lokasi kejadian pada pukul 23.50 WIB.
Proses Penyelamatan Korban
Tim SAR berhasil mengevakuasi 4 orang korban dalam keadaan selamat di perairan cekik Gilimanuk pada pukul 04.15 WIB. Korban yang selamat kemudian dilanjutkan ke Kantor Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Gilimanuk.
Selanjutnya, petugas berhasil mengevakuasi lagi 15 korban dalam kondisi selamat pada pukul 06.00 WIB. Namun, pada pukul 07.40 WIB, petugas menemukan 4 korban lainnya dalam keadaan meninggal dunia dan dibawa ke RSUD Negara.
Status Korban dan Kendala Operasi
Hingga kini, laporan terbaru menyebutkan bahwa terdapat 4 orang meninggal, 23 orang selamat, dan 38 lainnya masih dicari. Tim SAR masih terus berupaya untuk menemukan korban yang belum ditemukan.
Kendala yang dihadapi dalam operasi pencarian antara lain minimnya penerangan, gelombang tinggi hingga 2,5 meter, serta arus kuat yang menyulitkan proses penyelamatan. Tim gabungan SAR terdiri dari berbagai unsur, termasuk Kantor SAR Surabaya, Polairud, dan TNI AL.