HYPEVOX – Mantan Ibu Negara Korea Selatan, Kim Keon Hee, kini berada dalam sorotan setelah menghadapi interogasi terkait dugaan dugaan tindak pidana. Ia terancam mengikuti jejak suaminya, mantan Presiden Yoon Suk Yeol, yang sedang mendekam di penjara.
Kejaksaan Korsel telah mengajukan surat perintah penangkapan terhadap Kim, menjadikannya salah satu kasus yang menarik perhatian publik di negeri ginseng tersebut.
Dugaan Tindak Pidana dan Interogasi
Dalam beberapa laporan, Kim diduga terlibat kolusi dengan trader untuk memanipulasi harga saham dari 2009 hingga 2012. Disamping itu, ia juga dituduh menerima barang-barang mewah, termasuk tas senilai USD 2.200 saat suaminya menjabat sebagai Presiden.
Interogasi yang menimpa Kim berlangsung di tengah kondisi suaminya yang tidak menguntungkan, Yoon Suk Yeol, sedang menjalani hukuman akibat pemakzulan yang terjadi setelah penetapan keadaan darurat militer pada Desember 2024. Kejadian ini menciptakan kekacauan besar yang mempengaruhi stabilitas politik Korsel.
Jaksa khusus, Oh Jung Hee, mengungkapkan, ‘Kami telah mengajukan surat perintah penangkapan untuk Kim pada pukul 13.21 waktu setempat,’ menambahkan bahwa jika berhasil, hal ini menjadi sejarah tersendiri bagi Korsel karena ada mantan Presiden dan Ibu Negara yang ditangkap secara bersamaan.
Tuduhan dan Penolakan
Kim secara tegas membantah semua tuduhan yang dikenakan padanya, menurut laporan media lokal. Dia juga terjebak dalam polemik manipulasi saham yang masih menyisakan banyak pertanyaan di benak masyarakat.
Sebuah video yang muncul pada tahun 2022 menunjukkan Kim menerima tas bermerek dari seorang penggemar, yang lantas menimbulkan reaksi negatif publik. Tak hanya itu, dia juga dituduh berupaya mencampuri proses pencalonan anggota parlemen dari partainya, yang bisa melanggar peraturan pemilu.
Dalam permohonan maafnya, Kim menyatakan, ‘Saya dengan tulus meminta maaf karena telah menimbulkan masalah meskipun saya bukan orang penting. Saya akan bekerja sama sepenuhnya dalam penyelidikan ini.’
Reaksi Publik dan Dukungan
Di luar kantor kejaksaan, para pendukung Kim dan Yoon menunjukkan sikap solid dengan berkumpul dan membawa bendera nasional. Dengan poster bertuliskan ‘Para penyidik harus adil’, mereka mengekspresikan dukungan terhadap pasangan itu.
Partisipasi banyak pihak dalam demonstrasi ini nampak mencerminkan dinamika politik dan sosial yang lebih luas di Korea Selatan. Mereka menegaskan bahwa proses hukum ini lebih dari sekadar kasus individu.
Seluruh elemen masyarakat Korsel kini mengawasi perkembangan kasus ini dengan seksama, menyadari bahwa hasilnya dapat mempengaruhi kebijakan dan stabilitas politik di negara mereka.