Kidal, Apa Hubungannya dengan Disleksia, Autisme dan Skizofrenia?

Share

HYPEVOX – Kidal, istilah yang digunakan untuk menyebut orang-orang yang lebih dominan menggunakan tangan kiri, ternyata memiliki kisah yang lebih dalam terkait dengan kesehatan mental dan perkembangan bahasa.

Sebuah studi baru-baru ini mengemukakan bahwa adanya kekidalan ini terkait dengan peningkatan risiko gangguan perkembangan, termasuk disleksia, autisme, dan skizofrenia. Tapi, jangan khawatir, kidal bukanlah penyebab langsung dari gangguan-gangguan ini, melainkan lebih sebagai faktor risiko.

Studi Menarik Mengenai Kidal dan Gangguan Perkembangan

Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Julian Packheiser dan tim di Institute of Cognitive Neuroscience menunjukkan adanya korelasi yang kuat antara kidal dan gangguan perkembangan bahasa. Mereka menemukan bahwa orang yang kidal atau ambidextrous (mampu menggunakan kedua tangan dengan sama baiknya) memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan bahasa.

Ini menarik, karena menunjukkan bahwa kidal memiliki hubungan yang kompleks dengan perkembangan otak, khususnya pada area yang mengatur bahasa. Selama ini, stigma negatif seputar kekidalan kerap membayangi, tetapi dengan temuan ini kita dihadapkan pada anggapan bahwa kidal juga perlu mendapatkan perhatian lebih dalam konteks perkembangan bahasa.

Kidal dan Disleksia: Apa yang Harus Diketahui?

Disleksia, gangguan yang mempengaruhi kemampuan membaca dan menulis, dapat lebih banyak dialami oleh orang-orang kidal. Ternyata, anak-anak yang kidal memiliki kecenderungan lebih besar untuk mengalami kesulitan dalam penguasaan bahasa tertulis.

Menariknya, ini bisa jadi disebabkan oleh cara berbeda otak anak kidal memproses informasi, yang perlu diteliti lebih lanjut.

Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun ada korelasi ini, tidak semua orang kidal akan mengalami disleksia. Ada banyak faktor lain yang berkontribusi terhadap kemungkinan seseorang mengembangkan gangguan ini.

Kidal dan Autisme: Perbandingan yang Menarik

Kemudian, mari kita lihat bagaimana kidal berkaitan dengan autisme. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan autisme juga sering kali menunjukkan preferensi tangan yang berbeda. Hal ini menimbulkan pertanyaan menarik tentang apakah perkembangan neurologis dan pembentukan bahasa di otak memiliki kaitan erat dengan kekidalan.

Oleh karena itu, memahami keterkaitan ini bisa menjadi langkah penting dalam menangani anak-anak yang memiliki autisme. Dari sini, kita dapat mulai tahu bagaimana memberikan dukungan yang lebih baik bagi mereka, termasuk dalam proses perkembangan bahasanya.

Skizofrenia dan Kidal: Mencari Hubungan yang Lebih Dalam

Skizofrenia, yang merupakan gangguan mental yang lebih serius, juga disebut-sebut berkaitan dengan kekidalan. Meskipun skizofrenia biasanya muncul pada usia dewasa, peneliti menemukan bahwa orang kidal mungkin memiliki peningkatan risiko terhadap gangguan ini.

Hal ini mengarah pada eksplorasi lebih lanjut mengenai bagaimana perbedaan dalam perkembangan otak dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang.

Salah satu aspek yang menarik adalah bagaimana keterkaitan ini tidak berarti bahwa semua orang kidal akan mengembangkan skizofrenia, tetapi lebih sebagai indikator bahwa terdapat sesuatu yang lebih dalam terkait dengan proses neurologis dan mungkin genetika.

Memahami Kompleksitas Kidal

Meskipun ada banyak fakta yang menarik tentang kidal dan keterkaitannya dengan gangguan perkembangan seperti disleksia, autisme, dan skizofrenia, kita perlu tetap waspada dan tidak terburu-buru dalam menarik kesimpulan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk benar-benar memahami hubungan rumit ini.

Selama ini, kidal sering kali dikelilingi oleh stigma, tetapi seiring dengan penemuan baru, kita bisa mulai melihat kekidalan sebagai bagian dari spektrum yang lebih luas dalam perkembangan manusia.

Penting untuk menjaga perspektif yang positif dan membantu individu yang kidal mendapatkan dukungan yang sesuai dalam proses belajar dan berkembang.