HYPEVOX – Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer, yang akrab disapa Noel, baru-baru ini terjaring dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK terkait dugaan pemerasan. Dalam laporan harta kekayaannya, Noel memiliki total kekayaan mencapai Rp 17,62 miliar, tanpa mengangkat hutang sama sekali.
Detail Harta Kekayaan
Noel melaporkan harta kekayaannya yang cukup menonjol di masyarakat, dengan Rp 12,15 miliar berasal dari tanah dan bangunan. Ia memiliki dua rumah di kawasan Perumahan Taman Manggis Permai, Cilodong, Depok.
Rumah pertama Noel berlokasi di dekat Musala Al Ikhlas dan terdiri dari dua lantai, dengan kemewahan garasi dan teras yang ditanami tanaman hias. Namun, ukuran total bangunan tersebut tidak bisa dipastikan karena terletak di antara dua rumah tetangga.
Sementara itu, rumah kedua yang juga berlantai dua, terletak di Blok P, memiliki gerbang besi putih yang selalu terkunci rapat. Di sisi rumah, terdapat kandang burung lovebird, memberikan gambaran sedikit tentang kehidupan pribadi Noel yang tampaknya sederhana.
Reaksi dan Tanggapan Masyarakat
Salah satu tetangga Noel, Yadi, mengungkapkan bahwa meskipun Noel jarang berada di rumah sejak menjabat sebagai wakil menteri, ia dikenal ramah oleh warga sekitar. ‘Di sini ditempati keluarganya sama anaknya,’ tambah Yadi, mencerminkan sisi sosial Noel.
Menariknya, Yadi menyatakan bahwa ia terkejut atas penangkapan Noel dan tidak menyangka akan terlibat dalam masalah hukum. Ia menambahkan, ‘Saya suka dibantu, banyak yang dibantu, kadang-kadang suka santunan pernah,’ menunjukkan bagaimana Noel berinteraksi dengan lingkungan.
Namun, di balik sosoknya, Noel pernah menghadapi kritik tajam terhadap komentarnya tentang fenomena ‘kabur aja dulu’, yang diangap ironis oleh masyarakat. Pernyataan tersebut, yang menyarankan agar orang yang ingin kabur tidak kembali, memicu reaksi dari berbagai pihak, termasuk senator DPD RI.
Perjalanan Karier dan Pencopotan dari Komisaris BUMN
Sebelum menjadi Wamenaker, Noel menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Mega Eltra, namun jabatannya dicopot pada tahun 2022. Dalam sebuah wawancara, Noel mengaku tidak mendapatkan informasi jelas terkait penggantian jabatannya ini.
Selain itu, Noel juga pernah menjadi saksi dalam persidangan kasus terorisme, menunjukkan keberanian dan perjalanan karir yang penuh tantangan. Masyarakat pun kini mempertanyakan integritasnya, berharap penangkapan ini bisa membawa perubahan positif dalam pemerintahan.