Ketegangan Iran-AS: Khamenei Respons Klaim Trump mengenai Serangan Nuklir

Share
  • 30 Juni 2025

HYPEVOX – Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menanggapi pernyataan Presiden AS Donald Trump terkait serangan terhadap situs nuklir di Iran yang dianggapnya berlebihan. Ia menekankan bahwa narasi Trump merupakan upaya menutupi kegagalan di dalam negeri AS.

Melalui platform X, Khamenei menjelaskan bahwa gambaran yang disampaikan Trump tidak sesuai kenyataan. ‘Presiden AS membesar-besarkan apa yang terjadi dengan cara yang tidak biasa, mengungkapkan bahwa dia perlu melakukannya,’ ujarnya.

Serangan AS dan Tanggapan Khamenei

Menurut Khamenei, serangan yang dilakukan AS pada 22 Juni 2025 sasarannya adalah situs nuklir Fordow, Natanz, dan Isfahan. Ia menegaskan bahwa pernyataan Trump lebih merupakan strategi politik dibandingkan dengan fakta yang ada.

Khamenei menambahkan, ‘Klaim tersebut menunjukkan betapa jauh panggang dari api kenyataan, bahwa AS tidak meraih apa pun dari tindakan tersebut.’ Ini mencerminkan pandangannya bahwa aksi tersebut tidak menjawab tantangan yang dihadapi AS.

Pernyataan yang dikeluarkan oleh Khamenei menunjukkan niat untuk memperkuat narasi anti-AS di dalam negeri dan mempertahankan citra kekuatan Iran di depan publik.

Reaksi Pemerintah AS dan Media

Dari sisi AS, media seperti The Washington Post melaporkan bahwa terdapat penyadapan yang menunjukkan pejabat tinggi Iran meremehkan dampak dari serangan tersebut. Ini mengarah pada keraguan mengenai keakuratan informasi yang dikeluarkan oleh pemerintah Iran.

Sumber Reuters menambahkan bahwa ada kekhawatiran akan dampak dari penyadapan tersebut, yang dapat menyebabkan kesalahpahaman lebih lanjut di tengah ketegangan yang ada.

Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengekspresikan skeptisisme terkait klaim Iran dan menyebut bahwa anggapan tersebut adalah ‘omong kosong’.

Perspektif Trump dan Evaluasi Kerusakan

Dalam wawancara dengan Fox News, Trump bersikeras bahwa serangan terhadap Iran telah memberikan dampak serius terhadap program nuklir mereka. Ia menyampaikan, ‘Itu hancur seperti yang belum pernah dilihat siapa pun sebelumnya,’ yang dianggapnya sebagai akhir ambisi nuklir Iran untuk sementara.

Namun, pejabat AS memperingatkan bahwa penilaian lebih mendalam masih diperlukan untuk mengevaluasi kerusakan yang terjadi. Laporan awal dari Badan Intelijen Pertahanan (DIA) menunjukkan bahwa dampak serangan kemungkinan hanya akan menunda program nuklir Iran selama beberapa bulan.

Penting untuk diingat bahwa kompleksitas situasi ini memerlukan analisis yang lebih mendalam sebelum kesimpulan definitif dapat diambil mengenai efek jangka panjang dari serangan tersebut.