Kericuhan Unjuk Rasa Di Pati, Bupati Sudewo Didesak Mundur

Share
  • 14 Agustus 2025

HYPEVOX – Aksi unjuk rasa yang melibatkan ribuan warga di Kabupaten Pati berakhir ricuh ketika massa mendesak Bupati Sudewo untuk mundur dari jabatannya. Total 34 orang dilaporkan mengalami luka-luka dan 11 orang yang dicurigai provokator diamankan oleh polisi.

Kejadian berlangsung saat Bupati Sudewo keluar untuk memberikan tanggapan, namun penjelasannya tidak mampu meredakan kemarahan massa. Ia tetap menjadi sasaran lemparan botol dan barang-barang lainnya yang dilontarkan oleh demonstran.

Kericuhan Dalam Unjuk Rasa

Awalnya, aksi demonstrasi yang diikuti ribuan warga berlangsung damai, namun situasi berubah menjadi tidak terkendali saat mereka mendesak Bupati Sudewo untuk tampil dan berbicara. Ketika Bupati muncul, massa mulai melempari dia dengan botol air mineral dan alas kaki.

Bupati Sudewo yang mendengar ketidakpuasan warga berusaha meminta maaf dan berjanji untuk memperbaiki kinerjanya. ‘Saya mohon maaf,’ ucapnya di hadapan massa, namun permohonan itu tidak berhasil meredakan ketegangan dan ia terpaksa kembali masuk ke dalam mobil.

Kericuhan semakin meluas ketika massa mulai merusak fasilitas publik termasuk membakar mobil polisi, yang membuat polisi memutuskan untuk meningkatkan pengamanan. Kombes Artanto, Kabid Humas Polda Jateng, menyebutkan bahwa situasi dipicu oleh kelompok lain yang tidak terkait dengan aksi damai pertama.

Tuntutan Pemakzulan Bupati

Massa menyatukan suara meminta DPRD Pati untuk melakukan pemakzulan terhadap Bupati Sudewo dengan alasan dianggap arogan dan tidak pro rakyat. Ketua Pansus Pemakzulan, Teguh Bandang Waluyo, menegaskan, ‘Kita sudah melakukan pembahasan, langkah yang diambil seperti apa,’ menunjukkan dukungan legislasi untuk tuntutan ini.

Bandang menambahkan bahwa pembahasan pemakzulan akan dimulai pada hari Kamis, 14 Agustus 2025, berfokus pada isu pengisian jabatan direktur RSUD Pati yang dipertanyakan. Rapat paripurna dijadwalkan selanjutnya untuk membahas langkah-langkah yang diambil ke depan.

Jika terbukti bersalah, proses pemakzulan akan berlanjut dan hasil akhirnya akan disampaikan ke Mahkamah Agung sebelum dilaporkan kepada Presiden.

Penanganan Pasca-Demo dan Tindakan Polisi

Usai kericuhan, pihak kepolisian berhasil mengamankan 11 orang yang diduga sebagai provokator dalam aksi tersebut. Kombes Artanto juga menyebutkan bahwa keamanan selama demonstrasi melibatkan jajaran Polda Jawa Tengah untuk memastikan situasi tetap terjaga.

Bupati Sudewo menolak untuk mengundurkan diri, dengan alasan ia terpilih secara konstitusional dan demokratis. ‘Kalau saya dipilih oleh rakyat secara konstitusional, secara demokratis, jadi tidak bisa saya harus berhenti dengan tuntutan,’ tegasnya, menunjukkan komitmennya untuk terus menjalankan tugasnya.

Walaupun aksi demonstrasi berakhir dengan berbagai tindakan vandal, pihak kepolisian berjanji untuk menyelidiki insiden ini lebih lanjut dan memperkuat keamanan publik di masa mendatang.