Kematian Misterius Diplomat Indonesia: Rekaman CCTV dan Penyelidikan Terbaru

Share
  • 23 Juli 2025

HYPEVOX – Kematian misterius diplomat Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arya Daru Pangayunan, menimbulkan beragam spekulasi setelah rekaman CCTV diperoleh menjelang kematiannya. Dalam video tersebut, Arya terekam membuang kantong kresek hitam yang kini tengah menjadi sorotan dalam penyelidikan.

Komisioner Kompolnas, Choirul Anam, membagikan temuan terbaru ini setelah melakukan pertemuan dengan penyidik dari Polda Metro Jaya. Ia mengungkapkan penjelasan detail mengenai barang bukti dan proses penyelidikan yang tengah berlangsung.

Rekaman CCTV dan Temuan Pertama

Rekaman video dari CCTV memperlihatkan Arya Daru masuk ke kamar kos pada pukul 23.23 WIB dan keluar kembali satu menit kemudian sambil membawa kantong hitam. Setelah itu, Arya kembali tanpa kantong tersebut, memicu perhatian penyidik untuk menelusuri lebih lanjut.

Anam mengungkapkan, ‘Kami ditunjukkan isinya apa saja, bagaimana mereka proses membukanya, bagaimana prosedur memperlakukan, karena itu bagian dari barang, barang bukti.’ Ini menunjukkan penyidik telah memulai langkah-langkah penting untuk memahami situasi sekitar kematian Arya.

Hasil Penyelidikan dan Barang Bukti

Pihak kepolisian menjelaskan adanya barang bukti tambahan, termasuk lakban berwarna kuning yang menutupi wajah korban. Anam menyatakan, ‘Posisi lakbannya kayak apa, terus alat-alat yang lain atau barang-barang yang lain yang terkait peristiwa itu jauh lebih lengkap,’ mengindikasikan upaya penyidik untuk mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai kematian diplomat itu.

Proses penyelidikan juga melibatkan berbagai lokasi, tidak hanya di kamar kos Arya. ‘Kami mendapat penjelasan yang utuh. Utuh itu artinya tempatnya jelas, jejak digitalnya juga jelas, kesaksian orang juga jelas,’ tegas Anam, menggambarkan keterlibatan berbagai aspek dalam mencapai kejelasan kasus ini.

Kondisi Korban dan Penyebab Kematian

Diplomat berusia 39 tahun ini ditemukan tewas dengan wajah terlilit lakban di kosan Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat. Meskipun demikian, hasil pemeriksaan awal menunjukkan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada jasadnya dan barang-barangnya pun tidak hilang.

Polisi masih menunggu hasil autopsi untuk mencari kepastian penyebab kematian, termasuk pemeriksaan histopatologi dan toksiologi. Istri korban memperlihatkan bahwa Arya memiliki riwayat penyakit GERD dan kolesterol, namun hasil autopsi diperlukan untuk menetapkan penyebab definitif.