HYPEVOX – Riset terbaru menunjukkan bahwa jalan kaki selama 100 menit per hari dapat mengurangi risiko nyeri punggung bawah kronis. Temuan ini dirilis dalam jurnal JAMA Network Open dengan melibatkan lebih dari 11.000 orang dewasa di Norwegia.
Nyeri punggung bawah kronis menjadi salah satu penyebab utama kecacatan secara global, dengan angka penderita diperkirakan meningkat dari 619 juta pada 2020 menjadi 843 juta pada 2050. Oleh karena itu, penelitian ini berupaya memberikan solusi sederhana untuk mengatasinya.
Sakit Punggung Kronis dan Faktor Risikonya
Nyeri punggung bawah kronis didefinisikan sebagai rasa sakit yang berlangsung lebih dari tiga bulan. Rasa nyeri ini dapat berkisar dari tingkat sedang hingga parah serta memiliki dampak signifikan terhadap aktivitas sehari-hari.
Rayane Haddadj, kandidat PhD dan penulis utama studi tersebut, mengungkapkan, ‘Nyeri punggung bawah merupakan penyebab utama kecacatan di seluruh dunia,’ dan menekankan bahwa mengidentifikasi faktor risiko yang dapat dimodifikasi sangat penting.
Faktor risiko untuk sakit punggung tidak hanya mencakup hal-hal yang tidak dapat diubah, seperti usia, genetika, dan kondisi medis tertentu, tetapi juga faktor yang dapat diubah seperti obesitas, kebiasaan merokok, dan gaya hidup sedentari.
Hasil Studi Jalan Kaki dan Intensitasnya
Dalam penelitian ini, Haddadj dan timnya menganalisis data dari Trøndelag Health Study (HUNT) selama periode 2017 hingga 2023. Hasilnya menunjukkan bahwa peserta yang berjalan lebih dari 100 menit per hari memiliki risiko 23 persen lebih rendah untuk mengalami sakit punggung kronis dibandingkan mereka yang berjalan kurang dari 78 menit.
Haddadj menjelaskan, ‘Hasil studi kami menunjukkan bahwa semakin banyak seseorang berjalan kaki, semakin rendah risikonya mengalami nyeri punggung kronis, hingga batas sekitar 100 menit per hari.’
Temuan ini juga menunjukkan bahwa intensitas jalan kaki berperan, meski pengaruhnya lebih kecil dibandingkan dengan volume jalan kaki yang dilakukan.
Manfaat Jalan Kaki
‘Berjalan kaki adalah aktivitas yang sederhana, murah, dan mudah diakses,’ ungkap Haddadj. Ia menambahkan bahwa meningkatkan frekuensi berjalan bisa menjadi cara yang efektif untuk mengurangi risiko nyeri punggung bawah kronis.
Di sisi lain, Dr. Neel Anand, seorang dokter spesialis ortopedi, memberikan peringatan bahwa jalan kaki tidak sepenuhnya menjamin pencegahan nyeri punggung. ‘Berjalan membantu Anda mengatasi nyeri punggung, dan itu benar terjadi,’ ujar Anand.
Meskipun jalan kaki dapat meringankan rasa sakit bagi mereka yang sudah mengalami nyeri punggung kronis, hal itu tidak bisa dianggap sebagai cara yang mutlak untuk mencegah kondisi tersebut.