Hari Anak Nasional: Pentingnya Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak di Indonesia

Share
  • 23 Juli 2025

HYPEVOX – Setiap tahun, Indonesia memperingati Hari Anak Nasional (HAN) pada 23 Juli untuk menyoroti urgensi pemenuhan hak dan perlindungan anak-anak. Tahun ini, peringatan ini menjadi lebih vital di tengah meningkatnya angka kejahatan terhadap anak di seluruh tanah air.

Data terbaru mencatat bahwa dari 1 hingga 21 Juli 2025, lebih dari seribu anak menjadi korban kejahatan, dengan lebih dari seratus anak terlibat sebagai terlapor dalam kasus pidana. Hal ini menggugah kesadaran akan perlunya langkah konkrit dalam melindungi anak-anak di Indonesia.

Statistik Kejahatan terhadap Anak

Data dari Pusiknas Bareskrim Polri menunjukkan bahwa 1.092 anak di Indonesia menjadi korban kejahatan antara 1 hingga 21 Juli 2025. Kejahatan ini diantaranya berupa persetubuhan, penelantaran, dan pelanggaran yang berhubungan dengan perlindungan anak.

Korban kejahatan ini sebagian besar berusia di bawah 20 tahun, dengan 780 di antaranya adalah perempuan, menandakan risiko yang lebih besar bagi anak perempuan. Polda Sumatra Utara mencatat jumlah korban tertinggi dengan 97 orang, sedangkan Polda Papua Barat Daya mencatat jumlah terendah dengan hanya 5 anak.

Anak sebagai Terlapor Kasus Pidana

Di sisi lain, Pusiknas mencatat 160 individu di bawah 20 tahun juga terlibat sebagai terlapor kasus pidana, yang merupakan 10,24 persen dari total terlapor usia lainnya. Dengan mayoritas terlapor, yaitu 151 orang, adalah laki-laki.

Polda Jawa Timur melaporkan jumlah terlapor anak terbanyak, yang menjadi indikasi bahwa tantangan ini merata dan dapat terjadi di berbagai lokasi. Yang mengkhawatirkan, sebagian besar terlapor kasus kejahatan terhadap anak adalah orang dewasa, dengan 89,75 persen terlapor berusia di atas 20 tahun.

Peran Kementerian PPPA dalam Perlindungan Anak

Peringatan HAN ini menjadi momentum bagi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) untuk menegaskan tanggung jawab negara dalam melindungi anak-anak. Seremoni bertema ‘Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045’ digelar guna mengingatkan pentingnya perlindungan anak.

Menteri PPPA Arifah Choiri Fauzi menjelaskan, ‘Mengapa pendekatan ini kami lakukan? Karena dari beberapa kasus kekerasan yang kami dampingi, salah satu penyebabnya adalah pola asuh dalam keluarga. Penggunaan gadget yang tidak bijaksana dan faktor lingkungan.’