Guru Besar UI Susanto Zuhdi Buka Suara soal Tantangan Tulis Ulang Sejarah RI

Share

HYPEVOX – Sejarah itu penting, guys! Mungkin kalian berpikir sejarah itu membosankan, tapi tahukah kalian bahwa sejarah berperan besar dalam membentuk identitas kita? Nah, belakangan ini, ada proyek besar yang dilakukan oleh pemerintah untuk menulis ulang sejarah Indonesia, dan salah satu orang kunci di balik proyek ini adalah Guru Besar dari Universitas Indonesia, Susanto Zuhdi.

Ayo kita kulik bersama-sama!

Susanto Zuhdi: Siapa Dia dan Apa Yang Dilakukannya?

Susanto Zuhdi bukanlah nama asing di dunia sejarah Indonesia. Beliau merupakan sosok sejarawan senior yang sudah malang melintang dalam kajian sejarah. Dengan lebih dari 100 anggota tim yang terdiri dari sejarawan, arkeolog, dan pakar lainnya, beliau ditunjuk oleh Kementerian Kebudayaan untuk memimpin proyek penulisan ulang sejarah ini.

Tim ini ditargetkan akan menyelesaikan pekerjaan mereka menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia ke-80 pada Agustus 2025.

Zuhdi sangat mengerti pentingnya sejarah resmi dan bagaimana hal ini mempengaruhi pemahaman kita tentang masa lalu. Dia bertekad untuk menyajikan sejarah yang lebih akurat dan komprehensif.

Mengapa Penulisan Ulang Ini Diperlukan?

Menurut Zuhdi, ada beberapa alasan mendasar mengapa penulisan ulang sejarah itu penting. Pertama, banyak informasi yang terabaikan atau tidak dimasukkan dalam catatan sejarah kita saat ini. Misalnya, pelanggaran HAM yang terjadi di masa lalu sering kali tidak dibahas secara mendalam. Menggali isu ini penting untuk memahami dampaknya terhadap masyarakat kita sekarang.

Kedua, proyek ini ingin menyoroti nilai-nilai yang positif, seperti perlawanan dan upaya rakyat Indonesia melawan penjajah. Alih-alih fokus pada masa penjajahan, tim penulis akan lebih menekankan bagaimana rakyat Indonesia berjuang untuk kemerdekaan. Ini penting untuk membangkitkan semangat nasionalisme yang positif di kalangan generasi muda.

Tantangan dalam Penulisan Ulang Sejarah

Meski ada banyak niat baik di balik proyek ini, tentu saja tidak semua penulisan ulang sejarah berjalan mulus. Salah satu tantangan yang dihadapi tim adalah adanya penolakan dari kalangan sejarawan lain dan masyarakat. Beberapa merasa bahwa ada risiko pembuatan narasi yang tendensius atau tidak objektif. Namun, Zuhdi berkomitmen untuk mengatasi hal ini dengan melibatkan banyak pakar dan melakukan riset yang mendalam.

Proses penulisan ulang ini juga harus sensitif terhadap berbagai latar belakang budaya dan pandangan politik yang ada. Sejarah bukan hanya tentang mencatat fakta, tetapi juga bagaimana fakta-fakta itu berinteraksi dengan masyarakat.

Proses dan Metode Penulisan Sejarah

Untuk proyek ini, metode penyusunan sejarah akan melibatkan lebih dari sekadar menulis. Tim akan melakukan riset lapangan, mengambil data dari arsip baru, dan melakukan interview dengan berbagai pihak yang memiliki pengetahuan tentang peristiwa sejarah. Jadi, tidak hanya mengandalkan dokumen-dokumen lama, tetapi lebih kuat pada kajian lintas disiplin.

Zuhdi juga memastikan bahwa semua hasil penelitian akan direview secara kolektif oleh tim untuk memastikan keakuratan dan kebijakan dalam penulisan. Ini penting agar sejarah yang disajikan benar-benar mencerminkan kenyataan dan bukan interpretasi sepihak.

Apa Harapan ke Depan?

Hasil dari proyek ini diharapkan bisa jadi bahan ajar yang digunakan di sekolah-sekolah, menggantikan buku-buku sejarah yang lama. Dengan pendekatan ini, generasi muda diharapkan bisa lebih paham mengenai sejarah bangsanya, termasuk berbagai pelajaran penting dari masa lalu. Sejarah bukan hanya untuk diingat, tetapi juga untuk dipelajari dan diambil hikmahnya.

Dengan semua upaya ini, Susanto Zuhdi dan timnya ingin menciptakan sebuah narasi sejarah yang lebih menyeluruh dan mencerminkan pesona serta perjuangan bangsa Indonesia. So, siapa bilang sejarah itu membosankan? Mari kita nantikan karya-karya mereka!