Gubernur Pramono Mengusulkan Wisata Malam di Taman Margasatwa Ragunan

Share
  • 16 Agustus 2025

HYPEVOX – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meninjau Taman Margasatwa Ragunan dan mengungkapkan rencana untuk membuka destinasi tersebut pada malam hari. Langkah ini dianggap mampu memberikan alternatif wisata bagi warga Jakarta yang ingin menikmati keindahan alam di malam hari.

Pramono menjelaskan bahwa Ragunan memiliki potensi besar sebagai tempat wisata malam dan menekankan pentingnya revitalisasi fasilitas agar pengunjung merasa nyaman saat berkunjung.

Membuka Ragunan untuk Wisata Malam

Gubernur Pramono Anung mengungkapkan bahwa pembukaan Taman Margasatwa Ragunan di malam hari sudah mulai dipikirkan. Ia menyatakan, “Saya lagi berpikir apakah sudah waktunya Ragunan ini tidak hanya siang, tetapi malam hari juga,” menekankan betapa menariknya Ragunan sebagai destinasi malam.

Pramono menilai bahwa Ragunan memiliki keunggulan tersendiri dibanding destinasi lain seperti Safari, karena lokasinya yang lebih dekat dan tidak menyusahkan warga untuk berpergian melalui kemacetan menuju Puncak. Hal ini menunjukkan peningkatan potensi wisata yang ada di Jakarta.

Revitalisasi Fasilitas Ragunan

Selama kunjungan itu, Pramono juga menyoroti pentingnya pembenahan fasilitas yang ada di Ragunan. Ia berkomitmen untuk melakukan revitalisasi yang mencakup penataan parkir, perbaikan sistem tiket, dan penyediaan bus keliling untuk memudahkan pengunjung menjelajahi area seluas 147 hektare tersebut.

Ia menjelaskan, “Persoalan utama di Ragunan salah satunya parkir. Ke depan, mobil tidak boleh lagi masuk ke dalam. Kami akan siapkan parkir bertingkat dan memperbaiki manajemen agar pengunjung lebih nyaman.” Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan pengalaman pengunjung di Ragunan.

Pendanaan dari CSR dan Sumber Lain

Pramono berencana memanfaatkan dana corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan untuk mendukung perbaikan fasilitas di Ragunan. “Kebetulan saya banyak teman yang mau berkontribusi untuk CSR. Nanti kita arahkan di Ragunan,” ucapnya, menunjukkan rencana kolaborasi untuk mengembangkan fasilitas tanpa membebani anggaran Pemprov DKI.

Ia mencontohkan, fasilitas mobil buggy yang ada di Ragunan merupakan hasil CSR dari sebuah perusahaan. Dengan konsep serupa, diharapkan perbaikan fasilitas tidak sepenuhnya tergantung pada anggaran daerah, terutama karena Ragunan berstatus sebagai badan layanan umum (BLU) yang mendesak untuk mengoptimalkan anggarannya.