Gubernur DKI Jakarta Umumkan Rencana Ambisius PLTSa untuk Atasi Sampah

Share
  • 24 Juli 2025

HYPEVOX – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, baru saja mengumumkan rencana ambisius untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dalam upayanya mengatasi masalah sampah di ibu kota.

Dalam acara Urban Climate Action Programme di Jakarta, Pramono menyampaikan bahwa rencana ini sudah memperoleh persetujuan dari Presiden Prabowo Subianto.

Transformasi Sampah Menjadi Energi

Jakarta menghasilkan lebih dari 7.700 ton sampah setiap harinya, dan Pramono mengungkapkan bahwa potensi ini kini diubah menjadi aset berharga.

Dengan cadangan sampah di Bantar Gebang yang mencapai 55 juta ton, Pramono menyebutkan, “ini menjadi modal yang luar biasa, yang dulunya menjadi beban bagi pemerintah Jakarta, sekarang seperti harta karun.”

Rencana pembangunan empat PLTSa ini diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan sampah sekaligus berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan.

Pramono menegaskan, “Ini akan menjadi sesuatu yang luar biasa karena langsung nanti kami akan membangun 4 PLTSa.”

Dukungan dari Pemerintah Pusat

Pramono menjelaskan bahwa proyek PLTSa ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo, menunjukkan dukungan penuh pemerintah pusat terhadap inisiatif ini.

Listrik yang dihasilkan dari PLTSa nantinya akan disalurkan melalui PLN tanpa skema tipping fee, sehingga dapat mengatasi kekhawatiran mengenai biaya operasional.

Menargetkan pengurangan emisi gas rumah kaca, Pramono meyakini bahwa regulasi bangunan hijau di Jakarta bisa menekan emisi karbon hingga 10,6 juta ton CO2 per tahun.

Ini semua merupakan bagian dari komitmen Jakarta dalam menghadapi perubahan iklim yang semakin serius.

Kesiapan Jakarta Menuju Kota Hijau

Transformasi hijau ini tidak hanya terfokus pada bangunan, tetapi juga memanfaatkan lahan publik yang terbengkalai menjadi ruang terbuka hijau.

Model High Line Park di New York menjadi acuan dalam pengembangan ruang publik di Jakarta, yang diharapkan bisa memberikan inspirasi baru.

Pramono memastikan bahwa setiap langkah akan selaras dengan peningkatan kualitas lingkungan, menyatakan, “Kami ingin jadi contoh nyata bahwa Jakarta serius berubah.”

Membangun infrastruktur berkelanjutan menjadi prioritas, di mana pendapatan dari penjualan listrik PLTSa dapat mendukung proyek besar seperti Tanggul Raksasa atau giant sea wall yang sangat dibutuhkan Jakarta.