FOMO: Ketakutan yang Menghantui di Era Digital

Share
  • 28 Juli 2025

HYPEVOX – Sindrom FOMO atau Fear of Missing Out kini semakin marak di masyarakat, terutama di era digital yang serba cepat ini. Banyak orang merasakan tekanan ketika melihat aktivitas orang lain di media sosial, yang membuat mereka merasa tertinggal.

FOMO bukan hanya masalah bagi remaja, tetapi juga telah menjangkau berbagai rentang usia. Dampak dari sindrom ini cukup signifikan dan dapat menyebabkan stres yang mengganggu kehidupan sehari-hari.

Apa Itu FOMO?

FOMO adalah istilah yang menggambarkan rasa cemas atau ketakutan ketika seseorang merasa bahwa orang lain melakukan sesuatu yang menyenangkan, sementara mereka tidak bisa ikut serta. Fenomena ini muncul seiring dengan perkembangan teknologi dan media sosial, yang memberikan akses cepat untuk melihat aktivitas orang lain.

Semakin sering seseorang melihat postingan dari teman atau kenalan, semakin besar pula peluang mereka merasakan FOMO. Situasi ini menciptakan semacam perbandingan yang tidak sehat, di mana individu merasa tersisih dan tidak berharga.

Dampak Negatif FOMO

Rasa cemas yang ditimbulkan oleh FOMO dapat memicu stres, kecemasan, dan ketidakpuasan terhadap hidup sendiri. Penelitian menunjukkan bahwa individu yang mengalami FOMO sering merasa bahwa hidup mereka kurang berarti jika dibandingkan dengan orang lain.

Hal ini dapat memengaruhi kesehatan mental dan emosional seseorang. Mereka mungkin akan merasa lebih mudah marah, mengalami depresi, atau bahkan menghadapi gangguan tidur yang serius.

Cara Mengatasi FOMO

Untuk mengurangi dampak FOMO, penting bagi individu untuk membatasi waktu mereka di media sosial. Fokus pada kegiatan yang dilakukan dan nikmati momen saat ini tanpa perasaan membandingkan dengan orang lain.

Berbicara dengan teman atau keluarga tentang perasaan ini juga dapat membantu. Kadang-kadang, berbagi pengalaman dan mendengarkan perspektif orang lain bisa memberikan dukungan yang dibutuhkan untuk merasa lebih baik.