Fenomena Treat Culture: Trik Bahagia di Tahun 2025

Share
  • 16 Juli 2025

HYPEVOX – Tahun 2025 membawa angin segar bagi tren gaya hidup yang dikenal sebagai ‘treat culture’. Fenomena ini membuat banyak orang merasa normal untuk membelanjakan uang secara berlebihan demi kebahagiaan sesaat.

Banyak yang menganggap bahwa treat culture merupakan pelarian dari rutinitas monoton. Dengan cara ini, individu merasa lebih hidup dan berhak mendapatkan reward bagi diri sendiri.

Apa Itu Treat Culture?

Treat culture adalah fenomena di mana individu merasa pantas menghabiskan uang untuk menikmati hidup. Ini sering ditunjukkan dengan kebiasaan membelanjakan uang untuk hal-hal kecil, seperti makanan enak atau pengalaman seru.

Fenomena ini berkembang pesat terutama pasca-pandemi, di mana banyak yang merasa terkurung dalam rutinitas dan ingin memanjakan diri. Treat culture menawarkan cara untuk memberikan penghargaan kepada diri sendiri dalam dunia yang semakin sibuk.

Media sosial menjadi panggung utama untuk memamerkan treat culture ini. Banyak individu berbagi foto atau cerita yang menginspirasi orang lain untuk melakukan hal serupa, menganggapnya sebagai bagian dari gaya hidup positif.

Dampak Sosial dari Treat Culture

Munculnya treat culture mempengaruhi hubungan sosial di masyarakat. Banyak yang merasa lebih dekat dengan teman dan keluarga ketika berbagi pengalaman, seperti pergi ke restoran mahal atau berlibur.

Namun, di balik dampak positif tersebut, ada tantangan yang muncul. Banyak orang merasakan tekanan untuk terus membelanjakan uang meskipun mungkin tidak mampu.

Fenomena ini juga menciptakan tren baru, seperti ‘treat yourself’ yang sangat populer di kalangan generasi muda. Mereka mengabadikan momen kebahagiaan dalam bentuk gambar dan video, membuat treat culture semakin mendominasi ruang digital.

Bagaimana Mengelola Treat Culture dengan Bijak

Meskipun treat culture menawarkan kebahagiaan, penting bagi individu untuk menggunakan keuangan dengan bijak. Daripada boros, orang disarankan untuk merencanakan pengeluaran dan mencari keseimbangan antara kesenangan dan tanggung jawab.

Ada berbagai metode untuk menikmati treat culture tanpa menguras dompet, seperti mencari promo atau melakukan kegiatan yang lebih hemat. Ini memungkinkan orang untuk tetap menikmati momen spesial tanpa membebani keuangan.

Saat treat culture menjadi bagian dari gaya hidup, kesadaran diri menjadi sangat penting. Mengetahui batasan dan tetap realistis dalam pengeluaran akan membantu individu menikmati treat culture secara berkelanjutan.