Fakta di Balik Mitos: Benarkah Mandi Malam Menyebabkan Rematik?

Share
  • 11 Juni 2025

HYPEVOX – Kepercayaan bahwa mandi malam dapat menyebabkan rematik telah lama beredar di kalangan masyarakat Indonesia. Namun, benarkah anggapan ini memiliki dasar ilmiah atau sekadar mitos belaka?

Artikel ini akan mengupas tuntas hubungan antara mandi malam dan risiko terkena rematik, didukung oleh pendapat pakar kesehatan dan data ilmiah untuk memberikan perspektif yang lebih jelas.

Asal Usul Anggapan Mandi Malam dan Rematik

Meski sudah lama berkembang, keyakinan bahwa mandi malam bisa menyebabkan rematik tampaknya lebih banyak berdasar pada tradisi lisan. Masyarakat meyakini bahwa suhu dingin saat mandi malam dapat menyebabkan persendian menjadi kaku, sehingga diasosiasikan dengan gejala rematik.

Penelitian medis menyebutkan bahwa rematik sebenarnya merupakan kondisi medis yang disebabkan oleh faktor autoimun dan peradangan, bukan karena suhu atau waktu mandi. Malam hari yang dingin terkadang memang dapat memperparah rasa sakit pada otot atau sendi yang sudah mengalami nyeri, menjadikan persepsi salah mengenai mandi malam.

Pandangan Ilmiah Mengenai Mandi Malam

Para ilmuwan sudah meneliti kemungkinan adanya hubungan antara mandi malam dan timbulnya rematik, namun sejauh ini tidak menemukan kaitan langsung. Rematik lebih banyak dipengaruhi oleh faktor genetik, infeksi, dan gaya hidup yang kurang sehat.

Para peneliti kesehatan menegaskan bahwa mandi malam tidak langsung menyebabkan rematik. Akan tetapi, mandi dengan air dingin di malam hari bisa membuat tubuh harus beradaptasi lebih keras terhadap suhu, yang di beberapa individu mungkin menyebabkan ketidaknyamanan atau nyeri sendi sementara.

Pendapat Pakar Kesehatan tentang Mandi Malam

Menurut Dr. Andry, seorang spesialis reumatologi, tidak ada bukti medis yang mendukung pandangan bahwa mandi malam berhubungan dengan rematik. Ia menegaskan, “Rematik lebih merupakan penyakit autoimun.”

Ahli kesehatan menekankan pentingnya menjaga pola hidup sehat dan manajemen stres, karena kedua faktor inilah yang lebih berpotensi mempengaruhi kesehatan sendi dibandingkan kebiasaan mandi malam. Mereka juga menyarankan agar suhu air yang dipakai disesuaikan dengan kenyamanan individu, terutama bagi mereka yang rentan terhadap masalah kesehatan tertentu.