Donald Trump Minta Apple Jangan Produksi iPhone di India Lagi!

Share

HYPEVOX – Dunia teknologi tidak pernah sepi dari berita hangat, terutama saat nama besar seperti Donald Trump dan Apple terlibat. Beberapa waktu lalu, Trump mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap rencana Apple untuk memindahkan sebagian produksinya ke India.

Dalam pernyataannya, Trump menegaskan bahwa dia punya ‘masalah kecil’ dengan CEO Apple, Tim Cook, terkait strategi perusahaan untuk menghindari tarif yang berlaku dari China. Bukannya mendukung langkah diversifikasi ini, Trump justru meminta agar Apple mempertimbangkan kembali dan mengalihkan produksinya kembali ke Amerika Serikat.

Langkah Apple yang Berani Terkait India dan China

Apple selama ini dikenal sebagai raksasa teknologi yang mengandalkan China sebagai basis produksinya, dengan sekitar 90% perangkatnya dibuat di sana. Namun, Apple mulai mengevaluasi rencana ini dan berencana untuk memindahkan produksi iPhone yang ditujukan untuk pasar AS ke India pada tahun 2026.

Ide ini muncul sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan pada China, serta beradaptasi dengan perubahan kebijakan perdagangan global yang terus berubah. Namun, rencana ini justru mendapatkan perhatian negatif dari mantan presiden AS.

Dengan mengalihkan produksi ke India, Apple berusaha untuk mengamankan pasokan dan memanfaatkan sumber daya manusia yang lebih kejam di negara tersebut.

Namun, ketidakpuasan Trump menunjukkan bahwa langkah tersebut tidak sepenuhnya diterima di dalam negeri AS. Sementara itu, India tampaknya bersemangat menyambut investasi dan peningkatan produksi dari Apple.

Mengapa Trump Menyatakan Keberatannya?

Arti dari protes Trump ini lebih dalam dari sekedar masalah produksi. Ini menyentuh poin strategis yang lebih besar tentang ekonomi dan industri di AS. Dalam pandangan Trump, memindahkan produksi ke luar negeri, terutama ke India, bisa berpotensi merugikan lapangan pekerjaan di dalam negeri.

Trump, yang selama masa kepresiannya sangat vokal tentang pentingnya memproduksi barang-barang di tanah air, menganggap langkah Apple sebagai pengkhianatan terhadap prinsip ini.

Apa lagi yang perlu dicatat adalah bahwa Trump pernah berusaha keras untuk mempromosikan kebangkitan industri manufaktur di AS.

Pengalihan produksi iPhone ke India hanya memperkuat posisi Trump bahwa perusahaan-perusahaan besar harus fokus pada keuntungan domestik daripada memanfaatkan biaya tenaga kerja yang lebih rendah di luar negeri.

Dampak pada Hubungan AS-India

Sementara Trump berpegang pada prinsipnya, langkah Apple untuk membuka pabrik di India juga dianggap sebagai dorongan untuk hubungan perdagangan antara kedua negara. India adalah pasar yang sedang bertumbuh dan juga bisa menjadi pesaing untuk China dalam hal produksi barang elektronik.

Penegasan Trump mengenai hak-hak pekerja dan kebijakan perdagangan dapat menciptakan ketegangan antara kedua negara jika tidak segera disepakati.

Respons Apple terhadap Permintaan Trump

Di sisi lain, Apple tidak bisa mengabaikan permintaan Trump begitu saja. CEO Tim Cook dan timnya harus pintar dalam merespons kritikan ini. Mereka perlu menjaga hubungan baik dengan pemerintah AS sambil tetap melanjutkan rencana ekspansi mereka di India.

Perusahaan ini harus memikirkan strategi komunikasi yang efektif agar tidak kehilangan pelanggan di AS, sementara juga tetap menguntungkan di pasar internasional.

Apa Selanjutnya untuk Apple dan Trump?

Berita ini memberi gambaran jelas tentang dinamika yang terjadi antara perusahaan teknologi besar dan pemerintahan. Ini bukan hanya soal bisnis, tapi juga peranan yang dimiliki teknologi dalam ekonomi global.

Keduanya harus bersiap menghadapi tantangan dan kemungkinan solusi di masa depan. Saat Trump mengungkapkan ketidakpuasannya, hal ini bisa jadi menjadi sinyal bagi perusahaan lain untuk lebih memperhatikan presiden dan kebijakan yang berpotensi mengubah arah produksi mereka di luar negeri.