HYPEVOX – Menjadi sosok yang dicari saat masalah muncul bisa jadi melelahkan, dan tak jarang membuat orang merasa dilupakan saat situasi membaik. Kondisi ini menyisakan kesan mendalam bagi mereka yang mengalami keadaan ketika canda dan tawa kembali menghiasi kehidupan.
Tak jarang, mereka yang merasa diabaikan saat kebahagiaan melanda mengalami tekanan emosional yang cukup serius. Banyak yang bertanya, kenapa hal ini terjadi, dan apa yang sebenarnya dirasakan oleh orang-orang dalam situasi ini?
Mengapa Kita Dicari Saat Masalah?
Seringnya, orang-orang mencari bantuan dari individu yang dianggap memiliki pemahaman lebih saat dihadapkan pada masalah. Kehadiran mereka dianggap dapat memberikan solusi dan tentu saja, hal ini membuat individu tersebut merasa sangat dibutuhkan dan berharga.
Namun, rasa dihargai ini cenderung bersifat sementara. Ketika masalah teratasi, perhatian dan pertanyaan pun lambat laun menghilang, meninggalkan individu dengan perasaan hampa.
Kondisi ini bisa membuat seseorang merasa hanya berfungsi sebagai ‘penyelamat’, dan sering kali individu ini tidak terlihat pada momen-momen kebahagiaan orang lain.
Kapan Perasaan Dihilangkan Ini Muncul?
Biasanya, saat orang-orang merayakan hal positif, mereka cenderung berinteraksi dengan orang-orang lain yang tidak selalu menyertakan individu yang ‘selalu dicari’ tersebut. Hal ini berakibat pada perasaan bahwa individu itu tidak lagi relevan dalam konteks kebahagiaan.
Contoh umum yang terjadi adalah ketika teman berkumpul merayakan pencapaian, orang yang biasa dimintai bantuan dapat terpinggirkan. Dalam situasi itu, mereka merasa hanya diingat saat sulit, dan dilupakan saat bahagia.
Perasaan ini dapat berujung pada kesehatan mental yang buruk. Mereka yang mengalami hal ini seringkali merasakan isolasi dan kurang dihargai, walaupun dalam keadaan baik.
Mengatasi Rasa Terasing
Sangat penting untuk menyadari bahwa perasaan dicari atau dilupakan bukanlah cerminan dari nilai diri seseorang. Menggali cara mengekspresikan kebutuhan emosional dapat membantu mengurangi rasa tidak berharga ini.
Membangun komunikasi yang efektif dengan orang lain adalah langkah penting dalam proses ini. Perasaan harus diungkapkan dengan jujur agar orang di sekitar dapat memahami kerentanan dan kebutuhan emosional tersebut.
Melibatkan diri dalam kegiatan sosial di luar lingkaran yang hanya fokus pada permasalahan juga sangat dianjurkan. Ini bisa membawa pengalaman baru dan mengurangi rasa kesepian yang dialami.