HYPEVOX – Crystal Palace mengajukan banding kepada Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) setelah ditolak tampil di Liga Europa. Keputusan ini diambil setelah perubahan kepemilikan yang memengaruhi status kompetisi mereka.
Ditariknya Palace dari Liga Europa disebabkan oleh kepemilikan ganda antara pemilik John Textor dan klub Lyon, yang menjadi konflik kepentingan. Meskipun Textor telah mundur, UEFA tetap menolak pengajuan mereka.
Duel Kepemilikan yang Memicu Kontroversi
Crystal Palace harus menghadapi kenyataan pahit setelah dicoret dari Liga Europa untuk musim mendatang. UEFA menegaskan bahwa klub-klub yang dimiliki oleh pemilik yang sama tidak bisa bersaing dalam kompetisi yang sama.
Dengan John Textor sebagai pemegang saham mayoritas di Crystal Palace dan juga memiliki klub Lyon yang berlaga di Liga Europa, Palace kehilangan kesempatan berkompetisi di level yang lebih tinggi. Meskipun finis di luar sepuluh besar pada musim lalu, keputusan ini tetap memberatkan.
Keputusan ini memicu kontroversi, mengingat perjudian yang dilakukan klub sangat besar untuk dapat bersaing di Eropa.
Mencari Jalan Kembali ke Liga Europa
Kepala Klub Crystal Palace, Steve Parish, mengungkapkan kekecewaan mendalam atas keputusan UEFA. Dalam sebuah wawancara, ia mengungkapkan, “Kami masih berupaya (tampil di Liga Europa). Ada proses banding, jadi kami pergi ke CAS yang mana itu pengadilan arbitrase dan Anda tahu bahwa kami sangat berharap dari sini.”
Pihak klub berpendapat keputusan UEFA tidak adil. Parish menambahkan, “Kami rasa ini bukan keputusan yang tepat dilihat dari sisi manapun. Kami pastikan John tidak punya pengaruh apapun ke klub. Kami punya bukti untuk itu,” menggambarkan ketidakpuasan mereka terhadap situasi yang ada.
Dengan banding ini, Palace berharap untuk mendapatkan kembali kesempatan berlaga di kompetisi yang lebih bergengsi.
Menghadapi Pamor Kompetisi Eropa
Palace merasa hasil ini merugikan dan menghilangkan kesempatan untuk bersaing di level Eropa. Nottingham Forest yang finis ketujuh di Liga Premier Inggris kini menggantikan posisi Palace yang tidak ada di Liga Europa.
Parish sangat berharap bahwa CAS akan memberikan keputusan yang memuaskan. “Semoga saja kami mendapat jawaban yang memuaskan dari CAS,” ungkapnya penuh harapan di tengah situasi yang membingungkan ini.
Upaya Palace menunjukkan betapa pentingnya ambisi mereka untuk tetap berada di jalur yang tepat untuk memperoleh prestasi di sepak bola Eropa.