Burnout di Kalangan Fresh Graduate: Penyebab, Tanda, dan Solusi

Share
  • 28 Juli 2025

HYPEVOX – Memasuki dunia kerja setelah lulus kuliah adalah momen yang ditunggu-tunggu, tetapi tak jarang fresh graduate mengalami burnout di awal karir mereka. Kelelahan mental dan fisik akibat tekanan berlebih sering kali menghantui lulusan baru ini.

Kondisi ini dapat menjadi tantangan serius karena banyak yang merasa tertekan dan bingung di tengah ekspektasi yang tinggi dari lingkungan dan diri sendiri.

Apa Itu Burnout dan Mengapa Banyak Dialami Fresh Graduate

Burnout adalah kondisi kelelahan mental dan fisik akibat tekanan berlebihan, yang sangat relevan untuk fresh graduate yang baru memasuki dunia kerja.

Karakteristik utama dari burnout termasuk kelelahan emosional, depersonalisasi, dan berkurangnya rasa pencapaian.

Di awal karir, banyak fresh graduate merasa terbebani dengan ekspektasi dari diri sendiri maupun lingkungan, yang sering kali membuat mereka merasa tidak nyaman dan stres.

Lingkungan kerja yang kompetitif dan terkadang tidak mendukung memperburuk kondisi ini, di mana fresh graduate ingin membuktikan diri di tengah banyak tantangan.

Tanda-tanda dan Gejala Burnout

Salah satu tanda awal dari burnout adalah kelelahan yang berkepanjangan, membuat individu merasa tidak mampu menyelesaikan tugas sehari-hari.

Perasaan cemas dan kekhawatiran yang berlebihan juga menjadi indikasi bahwa seseorang mengalami burnout.

Gejala fisik bisa muncul seperti sakit kepala, masalah tidur, hingga penurunan imunitas yang membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit.

Jika mendapati diri tidak lagi menikmati aktivitas yang sebelumnya disukai, itu adalah sinyal lainnya yang perlu diperhatikan.

Mengatasi Burnout: Langkah-langkah Praktis

Langkah pertama yang dapat diambil adalah berbicara dengan orang lain, baik itu rekan kerja, teman, atau keluarga, untuk berbagi perasaan dan mengurangi beban mental.

Menciptakan batasan dalam pekerjaan adalah hal penting; fresh graduate harus bisa berkata ‘tidak’ ketika beban kerja terlalu banyak agar kesehatan mental tetap terjaga.

Melakukan aktivitas yang disukai di luar jam kerja seperti olahraga, hobi, atau sekadar bersantai sangat membantu dalam pemulihan.

Teknik relaksasi seperti meditasi juga bisa menjadi cara yang efektif untuk mengatasi stres.