BPJS Hewan Segera Hadir di Jakarta, Anjing dan Kucing Bakal Dipasang Microchip

Share
  • 12 Juni 2025

HYPEVOX – Pemprov DKI Jakarta tengah bersiap meluncurkan program layanan kesehatan hewan peliharaan yang mirip BPJS. Rencana ini dimulai dengan studi kelayakan pada 2025, dilanjutkan dengan uji coba pada 2026.

Sebagai syarat utama, setiap hewan peliharaan wajib dipasangi microchip untuk memudahkan identifikasi pemilik serta data vaksinasi dan sterilisasinya.

KTP Digital untuk Hewan Peliharaan

Inisiatif ini digagas oleh Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta. Dalam rencana ini, Kepala Dinas KPKP, Hasudungan Sidabalok, menyatakan bahwa setiap hewan peliharaan, baik itu kucing atau anjing, akan dipasangi microchip.

“Semua hewan peliharaan seperti kucing dan anjing akan dipasangi microchip. Tujuannya untuk memudahkan identifikasi pemilik, jenis hewan, data vaksinasi rabies, serta status sterilisasinya. Microchip ini akan menjadi semacam KTP untuk hewan,” kata Hasudungan dikutip dari laman DPRD Provinsi DKI Jakarta, Minggu (8/6/2025).

Dengan pemasangan microchip, setiap informasi dasar hewan peliharaan, termasuk riwayat vaksin dan identifikasi, bisa tersimpan secara efektif. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan hewan di Jakarta.

Fungsi Microchip dalam Layanan Kesehatan Hewan

Microchip yang terpasang tidak hanya berfungsi untuk identifikasi, tetapi juga menjadi pintu masuk untuk layanan kesehatan untuk hewan peliharaan. Pemerintah DKI Jakarta saat ini sedang merancang sistem layanan kesehatan khusus untuk hewan, menyerupai skema BPJS.

“Konsep kami adalah BPJS hewan. Jadi, hewan yang ingin menerima layanan harus memiliki microchip terlebih dahulu agar terdata dengan baik,” jelas Hasudungan.

Melalui sistem yang terstruktur dan efisien berkat data digital dari microchip, layanan kesehatan, mulai dari vaksinasi hingga pengobatan, bisa lebih mudah dilacak.

Subsidi untuk Pemilik Hewan Kurang Mampu dan Microchip Gratis untuk Hewan Shelter

Program ini dirancang inklusif, dengan pemerintah mempertimbangkan skema subsidi bagi pemilik hewan dari kalangan masyarakat berpenghasilan rendah. Hasudungan menyebut akan ada diskon khusus bagi mereka.

“Kami rencanakan akan ada diskon khusus, terutama untuk masyarakat Jakarta pemilik hewan yang kurang mampu. Tapi tidak sepenuhnya gratis, karena jika semuanya gratis, dikhawatirkan justru kurang dihargai upaya dari pemerintah,” ungkapnya.

Untuk hewan yang ada di shelter dan pusat adopsi milik Pemprov, pemasangan microchip akan dilakukan secara gratis. “Tidak ada biaya untuk pemasangan microchip. Ini bentuk pelayanan kami supaya kepemilikan hewan lebih jelas dan bisa dibedakan dengan hewan jalanan,” tuturnya.