Bahaya Tersembunyi di Balik Konsumsi Gula Tinggi

Share
  • 11 Juli 2025

HYPEVOX – Konsumsi gula yang berlebihan sering kali dianggap remeh oleh banyak orang. Namun, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kadar gula dalam makanan dan minuman bisa berbahaya bagi kesehatan, bahkan lebih dari rokok.

Menurut data yang dihimpun, gula menyumbang angka kematian yang jauh lebih tinggi dibandingkan efek merokok, dengan total sekitar 35 juta kematian setiap tahun di seluruh dunia.

Gula dan Rokok: Perbandingan Berbahaya

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh T.H. Chan School of Public Health di Universitas Harvard pada Maret 2019 melibatkan 37 ribu pria dan 80 ribu wanita selama 30 tahun. Penelitian ini menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi dua atau lebih minuman manis per hari memiliki risiko kematian dini meningkat hingga 21% dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsinya kurang dari sekali sebulan.

Dari hasil studi tersebut, rokok diketahui menyebabkan sekitar 5 juta kematian setiap tahun di seluruh dunia. Sebaliknya, angka kematian yang dihasilkan gula bisa mencapai 35 juta, membuatnya 7 sampai 9 kali lebih mematikan dibanding rokok, suatu data yang mengejutkan.

Fakta ini menunjukkan pentingnya kesadaran akan konsumsi gula dalam kehidupan sehari-hari, meskipun banyak orang lebih fokus pada bahaya rokok.

Dampak Kesehatan dari Konsumsi Gula Berlebihan

Penelitian terbaru memperkuat keterkaitan antara konsumsi minuman manis yang berlebihan dan meningkatnya risiko kematian dini akibat penyakit tidak menular. Penyakit ini termasuk serangan jantung, diabetes, stroke, gagal ginjal, dan berbagai jenis kanker yang makin umum di masyarakat.

Sayangnya, banyak orang cenderung mengabaikan risiko yang disebabkan oleh konsumsi gula, memilih untuk tidak memberikan perhatian yang sama seperti halnya pada bahaya merokok. Namun, bukti semakin menunjukkan bahwa konsumsi tinggi gula mempengaruhi kesehatan secara signifikan.

Hal ini secara jelas menunjukkan bahwa kesenangan instan dari konsumsi gula bisa berujung pada masalah kesehatan serius di kemudian hari. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan lebih sadar akan pilihan konsumsi mereka, demi kesehatan jangka panjang.