Fenomena Alam ‘Strawberry Moon’: Indah dan Sarat Makna Budaya

Share
  • 12 Juni 2025

HYPEVOX – Pada bulan Juni, langit malam dihiasi fenomena menakjubkan yang dikenal sebagai ‘Strawberry Moon’. Nama ini berasal dari tradisi suku Algonquian yang menandai musim panen stroberi.

Walau namanya ‘Strawberry Moon’, fenomena ini tidak berarti bulan berwarna merah muda, melainkan bagian dari kearifan lokal masyarakat asli Amerika.

Apa Itu Strawberry Moon?

Istilah ‘Strawberry Moon’ merujuk pada bulan purnama yang muncul pada bulan Juni. Dalam fenomena ini, bulan berada di seberang matahari dari perspektif bumi sehingga tampak sepenuhnya terang.

Meskipun disebut ‘Strawberry Moon’, warna yang tampak biasanya tidak merah, melainkan kuning, oranye, atau keemasan. Ini disebabkan oleh hamburan cahaya atmosfer bumi yang menyaring cahaya biru dan membiarkan warna hangat mendominasi.

Tradisi penamaan ini berasal dari suku Algonquian yang menandai musim panen stroberi pada periode waktu ini. Sejumlah budaya lain juga memiliki istilah khas untuk bulan purnama di bulan Juni.

Keunikan Strawberry Moon 2025

Strawberry Moon 2025 memiliki keistimewaan tersendiri karena penampakannya yang sangat rendah di langit selatan belahan bumi utara. Hal ini terjadi akibat ‘major lunar standstill’, sebuah peristiwa langka yang muncul setiap 18,6 tahun.

Pada saat ini, orbit bulan mencapai kemiringan maksimum terhadap ekuator bumi, membuat bulan terlihat lebih besar karena ilusi optik ketika bulan berada dekat dengan cakrawala.

Fenomena ini juga menawarkan sebuah pemandangan yang mempesona ketika bulan berada di dekat pusat terang galaksi Bima Sakti, terutama bagi para pengamat dengan langit yang gelap dan bebas polusi cahaya.

Kapan dan Bagaimana Melihat Strawberry Moon?

Strawberry Moon pada tahun 2025 akan mencapai puncaknya pada 11 Juni pukul 03:44 waktu EDT atau 14:44 WIB. Waktu terbaik untuk menyaksikannya adalah ketika bulan baru saja terbit di cakrawala tenggara saat matahari terbenam.

Cari lokasi pengamatan yang terbuka dengan pandangan luas ke arah tenggara untuk mendapatkan pengalaman terbaik. Meski tidak memerlukan peralatan khusus, penggunaan teropong atau teleskop dapat menambah kenikmatan observasi.

Selain keindahan visual, Strawberry Moon juga menyimpan nilai budaya dan astronomi yang besar, menjadikannya fenomena yang menarik untuk disaksikan.