Paus Leo XIV Ajak Yahudi Perkuat Dialog Usai Hubungan Vatikan-Israel Sempat Renggang

Share

HYPEVOX – Paus Leo XIV, pemimpin baru Gereja Katolik yang masih hangat dalam ingatan, baru-baru ini meluncurkan akun Instagram resminya dan langsung menggemparkan jagat media sosial. Dalam unggahan pertamanya, beliau menampilkan momen manis saat menyambut jabatannya yang baru.

Dengan lebih dari 3,4 juta followers, tampaknya Leo XIV memahami betul cara menarik perhatian generasi muda. Tapi, siapa sangka, fokus utamanya saat ini adalah memperkuat dialog dengan umat Yahudi?

Kondisi Terkini: Vatikan dan Israel

Hubungan antara Vatikan dan Israel baru-baru ini mengalami ketegangan yang cukup serius. Penyebabnya? Invasi Israel ke Gaza yang dimulai pada Oktober 2023 lalu, yang membuat banyak pihak merasakan dampaknya.

Sementara Paus sebelumnya, Fransiskus, menyoroti kekacauan yang terjadi dan mengajak masyarakat untuk berpikir kritis tentang situasi di sana, Leo XIV sepertinya ingin membawa angin segar. Dengan tujuan memperbaiki hubungan yang sempat renggang, Paus Leo XIV mengajak semua pihak untuk kembali berbicara.

Dialog dengan Kaum Yahudi

Paus Leo XIV menyampaikan komitmen kuatnya untuk memperkuat dialog dengan komunitas Yahudi di seluruh dunia. Dalam suratnya kepada Rabbi Noam Marans dari Komite Yahudi Amerika, Paus menyentuh tema pentingnya kerjasama dan dialog antaragama.

Dengan mengandalkan bimbingan Tuhan, Leo XIV berjanji akan melanjutkan semangat Nostra Aetate, dokumen penting yang menguraikan sikap Gereja Katolik terhadap umat Yahudi. Ini adalah upaya untuk menambahkan lapisan baru dalam hubungan yang sudah ada dan memperbaiki citra Gereja di kalangan umat Yahudi.

Mengapa Ini Penting?

Mungkin sebagian dari kita berpikir, ‘Kenapa kita harus peduli?’ Sederhana! Dalam dunia yang lebih terkoneksi, saling memahami antara budaya dan agama sangat penting. Memperkuat hubungan antaragama, terutama antara Katolik dan Yahudi, dapat membantu meredakan ketegangan dan mendukung perdamaian di level yang lebih luas.

Dengan banyaknya mazhab dan pandangan yang berbeda, menciptakan ruang untuk dialog terbuka adalah langkah positif untuk pembelajaran bersama.

Sejarah Hubungan Vatikan dan Israel

Sejak perjanjian mendasar yang ditandatangani antara Vatikan dan Israel pada tahun 1993, kedua entitas ini memang punya hubungan yang naik-turun. Setelah bertukar duta besar, sempat ada harapan akan hubungan yang lebih baik. Namun, konflik yang terjadi di Gaza telah membuktikan bahwa hubungan ini sangat rapuh.

Dengan munculnya Paus Leo XIV, ada harapan baru untuk memulihkan kepercayaan dan memperkuat kerjasama. Dia bisa dibilang penjamin untuk kembali menata batu bata yang rusak dalam hubungan ini.

Pembicaraan Perdamaian: Tidak Hanya Dialog

Paus Leo XIV juga tidak hanya fokus pada dialog dengan umat Yahudi. Dalam percakapan telepon luar negeri pertamanya, ia berdiskusi dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, tentang berbagai isu penting.

Tema utama adalah perdamaian dan bantuan kemanusiaan, di mana ia menunjukkan bahwa kepemimpinannya dapat menjadi jembatan untuk berbagai isu global. Ini adalah sikap yang menunjukkan bahwa ia berkomitmen untuk jadi suara bagi yang lemah dan terpinggirkan.