HYPEVOX – Wahana Musik Indonesia (WAMI) merespons permintaan penyanyi Ari Lasso terkait audit royalti setelah Lasso mengungkap kesalahan transfer royalti di media sosial.
Dalam pernyataan resmi, WAMI menegaskan bahwa mereka menjalani audit rutin untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan royalti.
Penjelasan WAMI Mengenai Audit dan Transparansi
Adi Adrian, Direktur Utama WAMI, menyatakan bahwa audit dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang ada. “Kami diaudit secara rutin sebagaimana diatur dalam ketentuan perundang-undangan, sebagai wujud komitmen untuk menjaga kepercayaan para pencipta sekaligus menjamin iklim industri musik Indonesia yang sehat,” jelas Adi di Jakarta.
Laporan audit yang dihasilkan juga dipublikasikan dan dapat diakses di situs resmi WAMI, menandakan komitmen mereka terhadap prinsip keterbukaan dan akuntabilitas.
Dengan adanya audit tersebut, diharapkan para anggota serta publik dapat merasa puas dan percaya akan kemampuan pengelolaan keuangan WAMI.
Penggunaan Auditor Bereputasi dan Hasil Audit
Sejak tahun 2022, WAMI menggandeng Forvis Mazars sebagai auditor eksternal untuk melakukan audit tahunan. Firma ini dikenal sebagai salah satu Kantor Akuntan Publik terkemuka di Indonesia dengan banyak pengalaman dalam mengaudit perusahaan-perusahaan internasional.
“Sejak audit dilakukan secara rutin, laporan keuangan WAMI selalu mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP),” jelas Adi. Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan keuangan WAMI telah dilakukan dengan standar akuntansi yang berlaku.
WAMI juga berkomitmen untuk meningkatkan keterbukaan informasi kepada staf dan publik untuk menghindari kesalahpahaman di masa mendatang.
Tanggapan WAMI terhadap Problematik Royalti Ari Lasso
Dalam merespons klaim Ari Lasso mengenai penghitungan dan distribusi royalti, WAMI mengakui adanya kesalahan teknis dalam pengiriman laporan. Kesalahan ini terjadi setelah WAMI menyampaikan laporan nomina sebesar Rp 765.594.
“Yang pasti, kami sudah meminta maaf dan meluruskan informasi yang keliru. Hal ini juga sudah kami komunikasikan dengan beliau beserta surat klarifikasi dan permintaan maaf,” ucap Adi.
Dengan klarifikasi ini, WAMI berharap dapat mengatasi kesalahpahaman dan informasi yang simpang siur. Mereka juga berkomitmen untuk memperkuat sistem administrasi dan verifikasi di masa depan.