Mpok Alpa, Artis Indonesia, Meninggal Dunia Setelah Berjuang Melawan Kanker Payudara

Share
  • 18 Agustus 2025

HYPEVOX – Artis Indonesia, Mpok Alpa, telah meninggal dunia pada usia 38 tahun setelah berjuang melawan kanker payudara. Wanita yang dikenal dengan nama asli Nina Carolina ini menyimpan rasa sakitnya dari publik hingga akhirnya terungkap diagnosanya.

Suaminya, Ajie Darmaji, mengungkapkan bahwa Mpok Alpa divonis mengidap kanker payudara yang bersifat genetik, mengikuti riwayat kesehatan keluarganya yang juga mengalami kondisi serupa.

Kronologi Penyakit Mpok Alpa

Di rumah duka yang berada di Kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, Ajie Darmaji menjelaskan mengenai penyakit yang diderita oleh Mpok Alpa. ‘Jadi, almarhumah ini divonis (kanker) genetik dari ibunya,’ ungkapnya.

Lebih jauh, Ajie menyebutkan bahwa bukan hanya Mpok Alpa yang terkena kanker dalam keluarganya, tetapi juga ada anggota keluarga lainnya seperti abangnya dan keponakannya yang menghadapi kondisi serupa.

Mengapa Kanker Payudara Menyerang?

Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling umum terjadi pada wanita. Menurut data dari Cleveland Clinic, kanker ini timbul ketika sel-sel kanker di payudara berkembang dan membentuk tumor, yang dalam sekitar 80 persen kasusnya bersifat invasif.

Walau penyebab pasti kanker payudara belum sepenuhnya dipahami, faktor risiko tertentu telah diidentifikasi. Diantara faktor tersebut adalah riwayat keluarga yang menunjukkan kemungkinan kanker bersifat turun-temurun, dengan kira-kira 5 hingga 10 persen kasus disebabkan oleh faktor genetik.

Faktor Risiko Kanker Payudara

Selain faktor genetik, banyak penyebab lain yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara. Salah satu yang penting diwaspadai adalah mutasi pada gen BRCA1 dan BRCA2.

Faktor usia berperan dalam risiko, dengan kejadian lebih tinggi pada individu yang berusia 50 tahun ke atas. Jenis kelamin juga berkontribusi, di mana wanita memiliki risiko yang jauh lebih tinggi dibandingkan pria.

Gaya hidup, seperti kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, obesitas, dan paparan radiasi, juga dapat mempengaruhi risiko. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terapi penggantian hormon (HRT) dapat meningkatkan risiko terdiagnosis kanker payudara.