Film Diponegoro Hero: Pionir Kecerdasan Buatan di Perfilman Indonesia

Share
  • 15 Agustus 2025

HYPEVOX – Film ‘Diponegoro Hero: 200 Tahun Perang Jawa’ berhasil mencatat sejarah sebagai film pertama di Indonesia yang sepenuhnya diproduksi menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI). Gala premiere yang berlangsung di Cinepolis Senayan Park, Jakarta, pada Kamis (14/8/2025) dihadiri oleh 1.250 penonton yang menyaksikan aksi heroik Pangeran Diponegoro.

Acara ini turut dihadiri oleh pejabat penting seperti Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Atip Latipulhayat serta Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM Riza Damanik, menunjukkan dukungan positif terhadap film ini sebagai karya edukasi yang memadukan sejarah dengan teknologi mutakhir.

Inovasi dalam Perfilman

‘Diponegoro Hero: 200 Tahun Perang Jawa’ menandai terobosan baru dalam industri film nasional. Film berdurasi 30 menit ini merekonstruksi Perang Jawa antara 1825 hingga 1830 melawan kolonial Belanda dengan bantuan teknologi AI yang canggih.

Momen premiere pun tidak sepi dari perhatian, dihadiri banyak bintang dan tokoh masyarakat, seperti Oki Setiana Dewi, Cak Lontong, dan motivator Ippho Santosa. Kehadiran mereka menunjukkan betapa pentingnya film ini dalam konteks sejarah dan pendidikan di Indonesia.

Produser King Bagus menjelaskan, ‘Semua elemen film, mulai dari penggambaran kota hingga karakter tokoh, dibangun dengan detail yang tajam berkat dukungan riset sejarah yang mendalam dan penggunaan teknologi sinema modern.’

Efisiensi Biaya dan Respon Positif

Dari segi finansial, film ini menghabiskan bujet produksi sekitar Rp 200 juta. King Bagus menekankan, ‘Kalau film konvensional mungkin bisa menghabiskan waktu dan uang yang jauh lebih besar. Alhamdulillah hasilnya bisa memanjakan mata penonton,’ menyoroti efisiensi dalam proses produksi menggunakan AI.

Antusiasme masyarakat terlihat dari penjualan tiket yang terjual habis sehari sebelum pemutaran, dengan total 1.205 tiket. Ini menunjukkan bahwa minat publik terhadap film yang memadukan teknologi dengan narasi sejarah sangat tinggi.

Isybel Harto, CTO Usky, juga menambahkan bahwa bagi mereka yang tidak bisa hadir, film ini dapat diakses secara gratis di platform usky.ai, memberikan kesempatan lebih luas untuk menikmati dan memahami kisah heroik ini.

Ambisi untuk Film Edukasi Selanjutnya

Menariknya, CEO Mars Media, Koni, mengungkapkan rencana untuk memproduksi lebih banyak film edukasi bertema pahlawan nasional dengan teknologi AI. ‘Perkembangan teknologi tidak bisa dibendung. Kita harus memanfaatkannya untuk tujuan positif,’ ujarnya.

Ada pula rencana untuk memperpanjang durasi film menjadi satu jam, agar bisa menyajikan cerita yang lebih mendalam. Ini menjadi langkah konkret untuk terus mengeksplorasi dan mengembangkan genre film edukasi di Indonesia.

Dengan pemanfaatan teknologi yang semakin maju, masa depan perfilman Indonesia tampaknya akan semakin cerah dan memberikan inovasi dalam pendidikan sejarah bangsa.