HYPEVOX – Meta, perusahaan yang mengelola WhatsApp, mengumumkan telah memblokir lebih dari 6,8 juta akun yang terindikasi melakukan penipuan selama paruh pertama tahun 2024. Akun-akun tersebut sebagian besar diduga terafiliasi dengan kelompok kriminal di kawasan Asia Tenggara.
Dalam laporan terbarunya, Meta juga memperkenalkan fitur baru untuk meningkatkan keamanan pengguna dalam menghadapi risiko penipuan ketika bergabung ke grup WhatsApp yang dikendalikan oleh kontak tak dikenal.
Upaya Blokir Akun Penipuan
Dalam laporan resmi, terungkap bahwa sebagian besar akun yang diblokir berhubungan dengan skema penipuan yang canggih. Meta mengklaim mereka secara proaktif mendeteksi dan menargetkan akun-akun tersebut sebelum dapat digunakan oleh jaringan kriminal.
Kelompok penipu ini biasanya memanfaatkan berbagai platform seperti aplikasi kencan maupun media sosial, sebelum mengalihkan percakapan ke WhatsApp untuk menjerat korban dengan skema investasi bodong. Modus-modus ini termasuk skema piramida, di mana korban ditawari keuntungan dengan merekrut anggota baru.
Penggiat penipuan biasanya meminta korban untuk membayar di muka dengan janji keuntungan yang tidak pernah terbayar. Ini adalah metode yang digunakan untuk menarik minat para korban yang tidak curiga.
Kemitraan dengan OpenAI untuk Memerangi Penipuan
Meta baru-baru ini menjalin kerja sama dengan OpenAI dalam upaya memberantas penipuan. Melalui kolaborasi ini, Meta berhasil menghentikan beberapa upaya penipuan yang dilacak ke pusat penipuan di Kamboja.
Kini, penipu memanfaatkan kecerdasan buatan seperti ChatGPT untuk menyusun pesan penipuan yang lebih meyakinkan. Mereka mengarahkan korban untuk melakukan investasi bodong dengan iming-iming komisi dari tindakan sederhana yang diminta.
Kerja sama ini diharapkan mampu mengurangi jumlah penipuan yang terjadi di platform, serta memberikan perlindungan lebih bagi pengguna yang menjadi target penjahat siber.
Fitur Keamanan Terbaru di WhatsApp
Menanggapi tingginya angka penipuan di platformnya, WhatsApp meluncurkan fitur baru bernama Safety Overview. Fitur ini memberikan ringkasan informasi kepada pengguna saat dimasukkan ke dalam grup oleh nomor yang tidak dikenal.
Jika merasa curiga, pengguna memiliki kesempatan untuk keluar dari grup tersebut. Selain itu, WhatsApp terus berupaya meningkatkan deteksi akun mencurigakan dengan sistem baru dan mendorong pengguna untuk mengaktifkan verifikasi dua langkah.
Sebagai langkah selanjutnya, Meta juga sedang mengembangkan fitur baru yang memberikan informasi tambahan kepada pengguna yang ingin memulai chat dengan nomor yang belum dikenal, mendorong mereka untuk lebih berhati-hati dan waspada.
