NASA dan Google Kembangkan Asisten Medis AI untuk Astronaut

Share
  • 11 Agustus 2025

HYPEVOX – NASA bekerjasama dengan Google untuk menciptakan asisten medis berbasis kecerdasan buatan (AI) yang akan membantu astronaut dalam situasi darurat kesehatan di luar angkasa.

Proyek yang diberi nama Crew Medical Officer Digital Assistant (CMO-DA) ini dirancang untuk memberikan dukungan medis ketika dokter tidak tersedia atau saat komunikasi dengan Bumi terputus.

Detail Proyek CMO-DA

CMO-DA menggunakan berbagai format komunikasi, termasuk ucapan, teks, dan gambar.

Proyek ini berjalan dalam kerangka teknologi Cloud Google, khususnya dengan menggunakan Vertex AI.

David Cruley, teknisi dari Unit Bisnis Google Public Sector, menyatakan bahwa proyek ini beroperasi di bawah perjanjian berlangganan yang mencakup biaya layanan cloud dan pengembangan aplikasi.

NASA pun telah memiliki kode sumber aplikasi untuk membantu penyempurnaan model AI yang digunakan.

Uji Coba dan Evaluasi CMO-DA

Asisten medis ini telah diuji dalam tiga skenario medis berbeda, termasuk cedera pergelangan kaki, nyeri panggul, dan nyeri telinga.

Tiga dokter, termasuk astronaut, berperan dalam mengevaluasi performa asisten medis dalam berbagai tahap penanganan dari pemeriksaan awal hingga perawatan pasien.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa CMO-DA memiliki akurasi antara 74 persen hingga 88 persen dalam mengidentifikasi masalah medis, menandakan potensi asisten ini dalam membantu astronaut saat darurat.

NASA berencana mengembangkan sistem ini secara bertahap dengan menambah sumber data dari perangkat medis lain.

Tujuan Jangka Panjang dan Tantangan

Ke depan, NASA ingin mengatasi hambatan komunikasi dalam eksplorasi luar angkasa, terutama keterlambatan komunikasi yang bisa mencapai 20 menit.

Dengan adanya CMO-DA, para astronaut diharapkan dapat menangani situasi medis kompleks secara mandiri.

Cruley belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai izin regulasi untuk penggunaan asisten medis ini di Bumi, lebih lanjut dianggap sebagai langkah logis jika sistem ini terbukti efektif di luar angkasa.

Sistem ini diharapkan mampu mengubah penanganan darurat medis di luar angkasa dan berpotensi memiliki aplikasi di layanan kesehatan di Bumi di masa mendatang.