HYPEVOX – Setelah menikmati waktu liburan yang panjang, kembali ke rutinitas kerja sering kali menjadi tantangan tersendiri. Banyak orang mengalami apa yang disebut burnout setelah liburan, yang bisa mengganggu produktivitas dan kesejahteraan mental.
Mengapa Burnout Itu Terjadi?
Burnout pasca liburan sering kali diakibatkan oleh perbedaan yang mencolok antara kehidupan santai saat liburan dan tekanan yang harus dihadapi setelahnya. Perubahan dari suasana tenang kembali ke rutinitas yang padat dapat membuat seseorang merasa tertekan.
Menurut penelitian, sekitar 60% orang melaporkan merasa lelah dan stres saat kembali bekerja setelah liburan. Hal ini bisa disebabkan oleh ekspektasi yang tinggi, baik untuk menyelesaikan pekerjaan yang tertunda maupun beradaptasi kembali dengan lingkungan kerja.
Gejala Burnout Setelah Liburan
Gejala yang umum dialami adalah kelelahan mental dan fisik, ketidakmampuan berkonsentrasi, serta meningkatnya rasa cemas. Beberapa orang juga mungkin merasa kehilangan motivasi dan jadi lebih mudah tersinggung.
Selain itu, gangguan tidur juga dapat menjadi masalah. Rasa cemas yang berlarut-larut bisa membuat seseorang terjaga di malam hari, sehingga mengganggu waktu tidur yang seharusnya berkualitas.
Cara Mengatasi Burnout Setelah Liburan
Ada beberapa strategi yang dapat membantu mengatasi burnout pasca liburan. Pertama, penting untuk memberikan waktu transisi antara liburan dan kembali bekerja; jangan langsung terjun ke dalam pekerjaan tanpa persiapan mental.
Selanjutnya, aturlah prioritas pekerjaan dengan bijak. Cobalah untuk menyelesaikan tugas yang paling mendesak terlebih dahulu, dan jangan ragu untuk meminta bantuan jika merasa terbebani.
Aktivitas fisik, seperti olahraga, juga bisa menjadi cara efektif untuk mengurangi tekanan. Olahraga dapat membantu meredakan stres dan meningkatkan suasana hati secara keseluruhan.